Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Bisnis

Jadi Bahan Baku Kretek, 24 Ton Sagu asal Sultra Dikirim ke Bangka Belitung

Jadi Bahan Baku Kretek, 24 Ton Sagu asal Sultra Dikirim ke Bangka Belitung
Pihak Tenggara Ekspor Indonesia (Teekindo) mengecek langsung pengemasan sagu Pelabuhan Peti Kemas Bungkutoko Kendari. Foto: Istimewa.

Kendari – Tenggara Ekspor Indonesia (Teekindo) mengirim sebanyak 24 ton sagu yang diolah di Desa Laosu, Kecamatan Bondoala, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) ke Kota Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung (Babel). Sagu-sagu itu bakal diolah menjadi keripik getas atau yang biasa disebut dengan kretek oleh masyarakat Babel.

Direktur Teekindo, Laode Mursyid Meka (24) mengatakan, sagu yang mereka kirim merupakan produk dengan standar sesuai spesifikasi pasar atau pembeli di Babel.

“Sagu yang kami kirim tiba di Bangka Belitung tanggal 9 September 2022 kemarin. Jadi, kalau sagu dari Konawe, tepatnya di Laosu sudah memenuhi standar atau spesifikasi dari pembeli di Bangka Belitung,” kata Mursyid kepada Kendariinfo, Senin (19/9/2022).

Namun, sebelum melakukan pengiriman ke Babel, Teekindo yang diinisiasi oleh Laode Mursyid Meka (24), Laode Abdul Jalil Amrullah (24), Laode Usmaul Salbatin (24), dan Laode Zuhra (24) itu terlebih dulu melakukan survei lokasi produksi sagu berkualitas di Sultra.

“Kami memulai proses pengiriman itu sejak awal Agustus 2022. Prosesnya mulai dari tahapan survei, negosiasi harga, produksi, sampai pengiriman sagu. Kalau di sana, sagu itu jadi bahan baku pembuatan kretek atau makanan khas Bangka Belitung,” ujar Mursyid.

Bahkan, karena kualitas yang dinilai baik, Teekindo mendapat penawaran kerja sama untuk menyuplai sagu kering ke daerah Babel. Tawaran itu pun direspons baik oleh Teekindo dan sedang merencanakan pembangunan pabrik sagu kering di Kendari untuk memudahkan suplai ke Babel.

Baca Juga:  Pemkab dan DPRD Konawe Terima Hasil Pemeriksaan BPK tentang Kinerja dan PDTT

“Kami juga menawarkan kerja sama suplai sagu kering ke daerah Bangka Belitung, padahal baru pertama kali mengirim ke sana. Jadi, kami sedang proses perencanaan pembangunan pabrik di Kendari untuk memudahkan suplai itu,” beber Mursyid.

Dia mengungkapkan, sagu di Sultra yang mulai dilirik pasar nasional merupakan peluang bagi para petani sagu. Menurut Mursyid, dengan permintaan sagu yang tinggi akan meningkatkan nilai tukar petani sagu di Sultra.

“Dengan permintaan pasar yang tinggi, harapannya harga bagi petani juga naik, supply and demand (permintaan dan penawaran),” ungkap Mursyid.

Sekretaris Tekindo, Jalil, menjelaskan bahwa perusahaannya merupakan layanan jasa ekspor dan impor produk hasil pertanian maupun perikanan yang menjadi komoditas unggulan di Sultra. Meskipun melayani jasa ekspor dan impor, Teekindo juga tetap melayani pengiriman produk ke berbagai daerah di Indonesia.

“Teekindo merupakan perusahaan yang bergerak di bidang ekspor dan impor komoditas perikanan dan pertanian. Komoditas pertanian di Sultra seperti jagung, kopra, nilam, cengkeh, sapu lidi, jambu mete, dan ubi kayu. Sementara komoditas pertanian misalnya cumi, udang vaname, ikan bandeng, rumput laut, dan teripang,” jelasnya.

Meski peluang pasar menjanjikan, Teekindo masih terkendala pada beberapa petani yang masih kurang terbuka dengan penawaran dan kerja sama pengiran komoditas ke luar Sultra. Di samping itu beberapa petani di Sultra juga masih minim perhatian dalam menjaga kualitas produksi mereka.

Baca Juga:  Yuk Nikmati Gurihnya Tuli-tuli, Camilan Unik dan Khas dari Tanah Buton

“Kami berharap petani di Sultra lebih terbuka dengan penawaran seperti ini agar produk kita bisa menjangkau pasar domestik maupun luar negeri. Harapan kami agar produk pertanian dan perikanan ke depannya dapat diolah menjadi produk setengah jadi dan itu lebih bagus lagi,” pungkasnya.

Editor
Editor Kata
Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten