Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Entertainment

Jadi Tren, Fenomena Citayam Fashion Week Diadaptasi di Wakatobi

Jadi Tren, Fenomena Citayam Fashion Week Diadaptasi di Wakatobi
Street fashion di acara Marina Fashion Week di By-pass Marina Togo Mowondu atau depan Dapoer Maritim. Foto: Istimewa. (30/7/2022).

Wakatobi – Puluhan warga Pulau Wangiwangi, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra), menjadi peserta street fashion dalam kegiatan Marina Fashion Week di By-pass Marina Togo Mowondu atau depan Dapoer Maritim, Sabtu (30/7/2022). Street fashion tersebut merupakan adaptasi dari tren Citayam Fashion Week yang dihelat di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat. 

Inisiator Marina Fashion Week, La Arus mengatakan, kegiatan tersebut berkolaborasi bersama para pelaku subsektor ekonomi kreatif di Wakatobi. Dia menyebut, sebanyak 36 orang yang ikut menjadi peserta street fashion itu.

“Sekitar 36 peserta yang ikut dan ditonton ratusan orang, tadi padat bagian depan kiri kanan sama belakang. Tadi juga ada dua komunitas yang dibentuk oleh pemerintah ikut tampil yaitu, Forum Anak Wakatobi (Forai) binaan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak serta Inspektorat Wakatobi,” kata dia kepada Kendariinfo.

Street fashion di acara Marina Fashion Week di By-pass Marina Togo Mowondu atau depan Dapoer Maritim.
Street fashion di acara Marina Fashion Week di By-pass Marina Togo Mowondu atau depan Dapoer Maritim. Foto: Istimewa. (30/7/2022).

Para peserta yang berlagak menjadi model itu diwajibkan oleh La Arus untuk mengenakan pakaian modern dan tradisional khas Wakatobi. La Arus lalu memberikan nama pakaian yang digunakan peserta yakni, haraijiku style. Saat para peserta melakukan street fashion-nya, mereka memegang aneka kerajinan mulai dari sarung tenun, syal, tas, hingga berbagai olahan produk makanan.

“Kostum yang kami pakai tadi namanya haraijiku style. Sesuai makna dari kata tersebut harai (paling, terlalu, sangat) jiku (sudut, sisi). Itu diambil sesuai lokasi Wakatobi yang berada di paling sudut bagian tenggara pulau Sulawesi yaitu Sulawesi Tenggara,” ungkapnya.

Baca Juga:  Pemkab Rencana Hentikan Izin Alfamidi dan Indomaret di STQ Unaaha, Pelaku UMKM Juga Akan Ditertibkan

Dia membeberkan, selain street fashion, sejumlah UMKM juga turut memeriahkan kegiatan yang bertema “Energi Exotisme dan Explorasi Ekonomi Kreatif Wakatobi” tersebut dengan berjualan di sekitar By-pass Marina Togo Mowondu.

“Ada pelaku UMKM mengadakan pameran mini. Ada juga mahasiswa KKN dari kampus IAIN Kendari yang berposko di Desa Wapia-pia turut serta dalam pameran mini pada acara Marina Fashion Week,” bebernya.

Acara Marina Fashion Week sendiri berawal dari video TikTok dengan konsep street fashion yang dibuat oleh La Arus dan temannya, Noval. Dalam video TikTok itu, tampak dua pria berjalan kaki mengelilingi By-pass Marina, Pasar Malam Wakatobi, hingga ke Jetty Apung. Video TikTok itu kemudian diunggah di media sosial (medsos) dan banyak mendapat respons positif dari masyarakat Wangiwangi.

Pelaku UMKM turut memeriahkan acara Marina Fashion Week di By-pass Marina Togo Mowondu atau depan Dapoer Maritim.
Pelaku UMKM turut memeriahkan acara Marina Fashion Week di By-pass Marina Togo Mowondu atau depan Dapoer Maritim. Foto: Istimewa. (30/7/2022).

Dari situ, temannya yang berada di Kota Kendari bernama Kusuma memberikan saran untuk membuat acara seperti Citayam Fashion Week. Terpikirlah, La Arus untuk membuat acara serupa Citayam Fashion Show dengan menggunakan kostum haraijiku style.

“Jadi bentuknya tadi itu kami bikin kayak fashion show di atas panggung tetapi runway-nya itu di jalan raya, bukan panggung pada umumnya. Makanya itu yang membedakan dengan Citayam,” pungkasnya.

Penulis
Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten