Kasus Guru Honor dan Siswa SDN 4 Baito, MUI Konsel Ajak Masyarakat Jaga Kondusifitas
Konawe Selatan – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Moh. Wildan Habibi, mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan menjaga kondusifitas dalam mengawal perkara guru honorer Supriyani. Hal itu disampaikan pascasidang perdana perkara Supriyani di Pengadilan Negeri (PN) Andoolo, Kamis, (24/10/2024).
Wildan mengaku sempat melakukan mediasi terhadap kedua pihak sebelum sidang perdana di PN Andoolo. Dia pun mengapresiasi langkah PN Andoolo yang telah memberikan ruang kepada MUI Konsel untuk berupaya melakukan mediasi antara kedua belah pihak.
“Kami juga berterima kasih kepada Kepala PN Andoolo yang telah memberikan ruang untuk memediasi kedua belah pihak,” tuturnya.
Upaya mediasi yang mereka lakukan belum membuahkan hasil. Meski demikian, Wildan berharap agar masyarakat yang memberikan dukungan kepada Supriyani tetap tertib dan menjaga keamanan di Konsel.
“Upaya mediasi gagal kemarin, karena jaksa meminta Supriyani segera masuk ke ruang persidangan. Saya harap masyarakat tetap menjaga keamanan dan kedamaian daerah di Konsel,” bebernya.
Supriyani sebelumnya telah menjalani sidang perdana perkara dugaan penganiayaan murid di PN Andoolo. Sidang perdana tersebut diwarnai aksi unjuk rasa yang dilakukan ratusan guru dan mendesak agar Supriyani dibebaskan.
Hasil dari sidang perdana tersebut, hakim memberikan waktu terhadap kuasa hukum Supriyani untuk pengajuan eksepsi sampai 28 Oktober 2024. Eksepsi itu diajukan setelah kuasa hukum terdakwa membantah dakwaan jaksa yang dibacakan saat persidangan berlangsung.
Isi Dakwaan JPU Kasus Guru Honorer Supriyani: Penganiayaan Dalam Kelas saat Belajar
