Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Terkini

Keindahan Telaga Kotaeono yang Diapit Batuan Karst, Green Canyon ala Buton Tengah

Keindahan Telaga Kotaeono yang Diapit Batuan Karst, Green Canyon ala Buton Tengah
Wisatawan menggunakan perahu untuk mengambil panorama Telaga Kotaeono. Foto: Facebook Tini.

Buton Tengah – Selain kaya akan sumber daya alamnya, Kabupaten Buton Tengah juga kaya akan berbagai tradisi, budaya dan destinasi wisata yang tetap dipertahankan secara turun-temurun. 

Jadi tidak perlu khawatir lagi jika datang ke daerah ini mencari objek wisata yang memiliki pemandangan indah dan mengagumkan penuh dengan kekayaan tradisi budaya. Banyak tawaran yang bisa dipilih.

Kali ini Kendariinfo akan membawa Anda ke sebuah objek wisata yang sempat viral karena memiliki keindahan yang unik di Buton Tengah yang mirip dengan Green Canyon yang ada di Pangandaran Jawa Barat. Tempat ini menawarkan sebuah telaga dengan kejernihan air yang begitu eksotis tersembunyi di sela bebatuan karst. Objek wisata ini memiliki nama Telaga Kotaeono.

Panorama Telaga Kotaeono, Buton Tengah dari atas.
Panorama Telaga Kotaeono, Buton Tengah dari atas. Foto: Facebook Azhar.

Destinasi wisata alam ini terletak di Desa Rahia, Kecamatan Gu, Kabupaten Buton Tengah. Anda bisa menempuh dengan menggunakan kendaraan pribadi dari Pelabuhan Feri Wamengkoli menuju Desa Rahia yang berjarak sekitar 17 kilometer dengan waktu tempuh kurang lebih 30 menit. Saat sudah berada di depan kantor Desa Rahia, Anda tinggal meminta petunjuk oleh masyarakat sekitar untuk tiba di tempat tujuan.

Setelah memarkirkan kendaraan, Anda akan masuk berjalan kaki dengan lintasan setapak melewati perkebunan masyarakat sekitar 10 menit. Karena objek wisata yang satu ini letaknya tersembunyi dari balik pemukiman masyarakat. Tapi biasanya yang tersembunyi seperti ini punya pesona yang tidak ada duanya.

Saat di musim penghujan, perlu berhati-hati karena tanah pijakan cukup licin. Karena berada di kawasan batuan karst, kontur jalan agak berbukit. Telaga ini tertutup oleh himpitan batu karst dan harus menuruni pijakan batu untuk bisa tiba di lokasi yang di tuju ini. Lalu, Anda akan dihadapkan dengan pintu yang diapit batu karst mirip dengan mulut gua dengan kontur menurun.

Pemodelan batu ini merupakan bongkahan yang terbentuk secara alami dengan rapi. Tentunya bentukan ini merupakan hasil karya terbaik Tuhan. Jalur masuknya dihimpit oleh batu karst yang cukup besar dan hanya bisa dilalui oleh satu orang saja, sehingga perlu rela antre dan berhati-hati menuruni pintu masuk ini melalui celah yang ada. 

Baca Juga:  Al-Qur'an Sobek atau Mushaf, Warga Kendari Bisa Tukar ke WAQI dengan Gratis
Seorang wisatawan sedang berswafoto dengan panorama Telaga Kotaeono.
Seorang wisatawan sedang berswafoto dengan panorama Telaga Kotaeono. Foto: Facebook Azhar.

Dari atas, tampak telaga tersebut sudah bisa terlihat samar-samar. Setelah menuruni pijakan demi pijakan dengan berhati-hati, Anda akan disuguhkan dengan pesona keindahan ciptaan Tuhan yang berupa telaga dengan air yang sangat jernih dan bersih. Kesulitan saat menelusuri objek wisata alam ini akan terbayarkan saat melihat tempat ini. Anda akan ditampar oleh keindahan Telaga Kotaeono. 

Telaga cantik ini berada di antara belahan tebing batu karst yang memanjang menjulang tinggi. Di atas bebatuan yang membelah ini dihiasi dengan tumbuhan rindang dan hijau, airnya yang tampak jernih dan berwarna hijau toska ini sungguh memanjakan mata sampai-sampai enggan untuk berkedip lama-lama. 

“Tempatnya cantik sekali, airnya sangat jernih apalagi kalau sinar matahari masuk lewat celah batu karst dan tumbuhan rimbun warnanya itu kehijau-hijauan. Di sana itu ada fasilitas perahu disediakan warga yang bisa digunakan untuk berfoto-foto dengan latar telaga ini cantik ini. Kalau ada waktu dan kesempatan, saya pasti ke sana lagi,” kata wisatawan lokal bernama Findi kepada Kendariinfo, Kamis (2/2/2023).

Gradasi warna air dalam telaga ini terpengaruh oleh sinar matahari yang masuk dari balik celah batu karst.
Gradasi warna air dalam telaga ini terpengaruh oleh sinar matahari yang masuk dari balik celah batu karst. Foto: Facebook Tini.

Pokoknya tak kalah dengan Green Canyon yang terletak di Desa Kertayasa, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran. Gradasi warna yang dihasilkan dari air telaga sangat mencuri perhatian wisatawan yang berkunjung ke Telaga Kotaeono ini. Warna yang dihasilkan bisa berubah tergantung kondisi pencahayaan matahari yang masuk dari balik tumbuhan rindang dan batu karst seperti hijau toska, biru, hingga navy. Bukankah panorama ini sangat membuat mata jadi fresh kembali. 

Tidak heran tempat ini sempat viral di media sosial, pastinya swafoto dengan latar wisata yang fenomenal ini tidak boleh terlewatkan. Untuk menambah keeksotisan dan instagramable foto Anda, boleh mencoba mengambil gambar menggunakan perahu yang disewakan oleh masyarakat sekitar. Selain panorama telaga diapit tebing batu karst dan air berwarna indah ini, kehadiran perahu ini sebenarnya menjadi ikonik destinasi wisata tersebut.

Baca Juga:  Nikmati Staycation ala PlazaInn Kendari by Horison, Ada Promo Special Offer on Weekend

Selain memiliki panorama yang asik, aliran air telaga ini juga cukup unik. Rasa airnya payau yang disebabkan adanya percampuran air laut yang asin dan aliran sungai bawah tanah yang tawar. Hal itu disebabkan telaga ini bersambung dengan air laut yang berada di sisi sebelah batu karst. 

Yaps, di belakang telaga ini merupakan lautan lepas sehingga air laut ketika pasang akan masuk ke dalam celah-celah batu karst dan tersimpan di telaga, lalu bercampur dengan air dari aliran sungai bawah tanah.

Aneh rasanya jika bermain ke objek wisata alam yang memiliki air tak bisa merasakan kesejukan dan kesegarannya langsung. Di telaga ini, Anda bisa merasakan kesegaran dan rasa payaunya air dengan menguji ketangkasan berenang. Ya, telaga ini bisa juga digunakan oleh wisatawan untuk bermain sambil berenang. 

Seorang wisatawan sedang berswafoto dengan panorama Telaga Kotaeono.
Seorang wisatawan sedang berswafoto dengan panorama Telaga Kotaeono. Foto: Facebook Findi.

“Tempatnya adem, airnya ijo dan dingin, letaknya itu agak tersembunyi mesti lewat di belakang rumah dan kebun warga sekitar tapi pas melewati terowongan gua pemandangannya keren,” ujar seorang wisatawan bernama Isra saat mengomentari keindahan objek wisata tersebut.

Beberapa wisatawan kerap kali menguji adrenalin dengan cara melompat dari atas tebing batu karst. Tentunya, hal ini tidak disarankan untuk wisatawan pada umumnya karena bisa saja terjadi hal yang tidak diinginkan. Cukup menikmati keindahan tempat ini dengan berenang santai ataupun menyusuri tebing-tebing batu karst menggunakan perahu yang telah disediakan warga setempat.

Untuk menikmati objek wisata yang cantik dan indah tidak harus mahal. Di telaga ini, wisatawan hanya perlu merogoh kocek Rp2.000 untuk biaya parkir dan Rp10.000 untuk menikmati wahana perahu. Selebihnya, Anda boleh menikmati salah satu keindahan yang Tuhan telah ciptakan di bumi Negeri Seribu Gua ini.

Editor Kata
Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten