Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Pemerintah

Mendagri Buka Pasar Murah di Kendari, Beras SPHP Dijual Rp11 Ribu per Kilogram

Mendagri Buka Pasar Murah di Kendari, Beras SPHP Dijual Rp11 Ribu per Kilogram
Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian (ikat kepala hijau), bersebelahan dengan Gubernur Sultra, Andi Sumangerukka bersama sejumlah pejabat saat pembukaan GPM di pelataran Eks MTQ Kendari. Foto: Hasmin Ladiga/Kendariinfo. (26/8/2025).

Kendari – Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian membuka Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar Kadin Indonesia bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) di pelataran Eks MTQ Kendari, Selasa (26/8/2025). Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, 26 dan 27 Agustus 2025, dengan melibatkan 29 vendor kebutuhan pokok.

Salah satu komoditas yang paling diburu warga adalah beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dijual Rp11 ribu per kilogram setelah mendapat subsidi dari Kadin. Harga ini lebih murah dari harga eceran sebelumnya Rp11.600 per kilogram.

Selain beras, sejumlah bahan pangan lain juga tersedia, antara lain gula pasir Rp12.500, minyak goreng Rp13.500, telur ayam Rp26 ribu, bawang merah Rp45 ribu, bawang putih Rp40 ribu, cabai rawit Rp45 ribu, serta sayuran Rp5.000 – Rp10.000 per pak.

Mendagri, Tito Karnavian saat membeli produk Katapayi Sulaa salah satu olahan UMKM asal Kota Baubau yang disediakan di area GPM di pelataran Eks MTQ Kendari.
Mendagri, Tito Karnavian saat membeli produk Katapayi Sulaa salah satu olahan UMKM asal Kota Baubau yang disediakan di area GPM di pelataran Eks MTQ Kendari. Foto: Hasmin Ladiga/Kendariinfo. (26/8/2025).

Mendagri Tito Karnavian mengatakan pasar murah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah menjaga stabilitas harga sekaligus menekan inflasi daerah. Ia mengingatkan bahwa target inflasi nasional berada pada kisaran 2,5 persen dengan deviasi 1 persen, sehingga pemerintah pusat dan daerah harus berkolaborasi menjaga keseimbangan antara kepentingan produsen dan konsumen.

“Kalau inflasi terlalu tinggi, konsumen terbebani. Kalau terlalu rendah, produsen yang rugi. Jadi harus dijaga di angka ideal, antara 1,5 persen sampai 3,5 persen,” kata Tito.

Baca Juga:  Jasa Raharja Sultra Gandeng Grab Indonesia Salurkan 37 Paket Sembako

Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie menegaskan pangan adalah sektor strategis yang membutuhkan sinergi lintas pihak. Menurutnya, ketahanan pangan tidak bisa dibangun sendiri-sendiri, melainkan melalui kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat.

“Bagi Kadin Indonesia, pangan adalah sektor strategis. Kami berkomitmen menjadi jembatan antara pelaku usaha dengan kebijakan pemerintah, agar distribusi pangan lebih merata dan rantai pasok tetap terjaga,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi menambahkan, GPM di Kendari menjadi salah satu yang menawarkan harga paling murah di Indonesia.

“Beras SPHP di sini dijual Rp11 ribu per kilogram, ini termasuk yang termurah secara nasional. Selain itu, ada juga gula Rp12.500 dan minyak goreng Rp13.500. Kami ingin memastikan masyarakat mendapatkan harga yang baik sekaligus membantu menjaga inflasi dan stabilisasi harga pangan di Sulawesi Tenggara,” jelasnya.

Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten