Pasar Modal Perlihatkan Proyeksi Positif, Jumlah Investor Sultra Meningkat 102,30%
Kendari – Investasi pasar modal tampak memperlihatkan proyeksi positif. Di 2020 lalu instrumen investasi di pasar modal mengalami peningkatan.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tenggara (Sultra), Mohammad Fredly Nasution . Dia menyebut pada Desember 2020, jumlah investor di Sultra mencapai 17.524, yang terdiri dari 6.656 investor saham, 10.177 investor reksadana, dan 671 investor SBN.
“Jumlah tersebut meningkat sebesar 8.861 investor atau 102,30% bila dibandingkan dengan jumlah investor pasar modal posisi Desember 2019 (yoy), yakni sekitar 8.663,” ungkap Kepala OJK Sultra, Mohammad Fredly Nasution dalam acara Bincang Jasa Keuangan (BIJAK) bersama awal media, Jumat (5/2/2021).
Fenomena meningkatnya jumlah investor di pasar modal pada masa pandemi menjadi perhatian seluruh kalangan.
Fredly mengatakan, pihaknya senantiasa mewaspadai fenomena peningkatan jumlah investor ini, apakah murni karena masyarakat sudah mulai melek informasi di pasar modal, atau hanya sekadar ikut-ikutan.
Fredly mengingatkan, sebelum berinvestasi di pasar modal, calon investor perlu memastikan dana yang digunakan merupakan dana menganggur atau bukan berasal dari pinjaman. Kemudian, investor harus paham mengenai produk investasi dan risiko yang melekat serta menggunakan perusahaan yang telah berizin dari OJK.
“Selain itu, calon investor disarankan menggunakan produk investasi yang sesuai profil risiko pribadi dan tujuan investasi serta memonitor perkembangan kinerja hasil investasi secara berkala,” jelasnya.
Lanjut Fredly, dengan berinvestasi di pasar modal, calon investor diharapkan bukan hanya mengejar keuntungan. Menurutnya, orientasi investasi adalah tujuan jangka panjang untuk mempersiapkan masa depan.
Laporan: Ferito Editor: Risman