Paspampres Muna Nikahi Pedayung Peraih Medali Emas asal Konut
Konawe Utara – Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) asal Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) menikahi atlet dayung asal Kabupaten Konawe Utara (Konut), peraih dua medali emas dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2021.
Paspampres tersebut bernama Prajurit Kepala (Praka) Ramil Efendi. Istri tercintanya bernama Julianti. Pernikahan keduanya berlangsung di Desa Landawe, Kecamatan Oheo, Konut pada Minggu (19/2/2023).
“Iya, mereka menikah di Konut,” ujar salah seorang keluarga Ramil Efendi yang menghadiri pesta tersebut, La Ode Ida, Selasa (21/2).
Kedatangan Ramil Efendi bersama keluarga besarnya menuju kediaman sang istri diiringi dengan pukulan gong dan tradisi ewa wuna (silat Muna). Selain itu, pernikahan tersebut juga diwarnai dengan upacara sangkur pora atau tradisi khas mengantar bintara atau tamtama memasuki jenjang perkawinan untuk pertama kalinya.
Dalam kemeriahan pesta kedua putra putri terbaik Sultra ini, Ramil Efendi mengenakan seragam perwira, baju merah dan celana putih, sedangkan Julianti mengenakan gaun cantik berwarna putih.
Sosok Paspampres Praka Ramil Efendi
Ramil Efendi atau akrab disapa Fendi adalah pria asal Desa Korihi, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna. Ia merupakan anak bungsu dari 7 bersaudara. Ayahnya seorang imam masjid bernama La Diki (almarhum) sedangkan ibunya seorang penjual sayur bernama Wa Naima (almarhumah).
Fendi menempuh pendidikan dan tamat di SMAN 1 Lohia, Kabupaten Muna pada tahun 2012. Usai tamat SMAN, ia merantau ke Kendari untuk mencari kerja. Tidak lama di Kendari, Fendi berangkat menuju Kota Ambon untuk mengadu nasib.
Di sela-sela mencari kerja dan masih menganggur, Fendi mendapat informasi adanya rekrutmen TNI Angkatan Darat (AD). Dengan modal doa orang tua dan postur tubuh, ia nekat mengikuti seleksi dan dinyatakan lulus. Saat itulah, Fendi menjalani pendidikan di Kota Ambon dan ditempatkan pada Polisi Militer kemudian masuk ke Pusdik POM Cimahi Bandung, Jawa Barat (Jabar) selama tiga bulan.
Selanjutnya, Fendi mengikuti seleksi Paspampres dan terpilih bersama 9 orang rekannya pada tahun 2013. Ia ditugaskan sebagai Batalyon Pengawal Presiden atau ring satu.
Sejumlah prestasi dalam menjalankan tugas untuk mengawal presiden terus dilakukan. Salah satunya saat Presiden RI Joko Widodo bertandang di Kota Kendari pada Sabtu (2/3/2019) lalu untuk membagikan 2010 sertifikat tanah gratis pada masyarakat Sultra.
Saat itu, Fendi hadir dan menjadi ring satu dalam pengamanan orang nomor satu di Indonesia ketika berada di Kota Kendari.
Sosok Julianti, Atlet Dayung Peraih Medali Emas
Juli sapaan akrab Julianti adalah warga asal Desa Landawe, Kecamatan Oheo, Kabupaten Konut. Ia merupakan anak petani dari pasangan suami istri (pasutri) bernama Mahaseng dan Duhuria.
Juli mulai bergabung sebagai atlet cabang olahraga (cabor) sejak menempuh pendidikan SMP. Saat itu, usianya masih 13 tahun dan dididik oleh pelatih bernama M Hadris. Ia memulai pelatihan di Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Sultra.
Kariernya makin memuncak hingga akhirnya dia mengikuti latihan di Pelatnas Dayung, Jatiluhur, Jawa Barat (Jabar) pada tahun 2011. Juli pernah merebut 1 medali emas dan 1 perak di PON XIX Jawa Barat. Pada PON XVIII Riau, dia juga merebut 3 medali emas.
Untuk event asia, pada Asian Games 2018, Juli menyabet 2 perunggu. Lalu, merebut medali emas pada SEA Games Filipina 2019. Dia juga bersama rekannya pernah merebut 1 medali emas dan 1 perak pada Asian Championship Thailand 2019.
Selanjutnya, Juli pernah merebut 3 medali emas pada cabor dayung nomor rowing PON Papua 2021. Medali emas pertama, ia berhasil meraih posisi teratas pada nomor single scull. Juli yang turun solo menyingkirkan single scull, Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Sumatra Selatan (Sumsel) pada posisi kedua dan ketiga.
Medali emas kedua, Juli yang berpasangan dengan Aulia Galib mengalahkan Jawa Barat (Jabar) dan DKI Jakarta di posisi kedua dan ketiga.
Medali emas ketiga, Juli mengalahkan DKI Jakarta dan Jabar di posisi kedua dan ketiga. Dia berpasangan dengan Aulia Galib, Nevy Lasmin dan Ambarani. Keempatnya, merupakan pedayung lokal Sultra asal Konawe dan Konut yang pernah ikut mewakili Sultra di beberapa event nasional.