Pasutri di Kolut Diamankan Polisi Usai Buat Laporan Perampokan Palsu
Kolaka Utara – Pasangan suami istri (Pasutri) di Kecamatan Rante Angin, Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara (Sultra), diamankan pihak kepolisian, karena membuat laporan perampokan palsu.
Laporan palsu itu berisi keterangan pasutri yang mengaku menjadi korban perampokan di jalan raya saat mengemudikan mobil. Nilai perampokan yang dilaporkan sebesar Rp200 juta.
Kasat Reskrim Polres Kolut, Iptu Tommy Subardi Putra, mengatakan akibat membuat rekayasa menjadi korban perampokan, keduanya telah menimbulkan keresahan masyarakat di Desa Landolia, Kecamatan Rante Angin.
“Kami sangat menyayangkan tindakan ini, karena telah mengganggu ketenangan masyarakat,” ujar Tommy, Selasa (3/12).
Tommy mengungkapkan kasus tersebut terbongkar saat pihaknya melakukan penyelidikan untuk mencari tahu pelaku perampokan. Namun, polisi tidak menemukan adanya bukti perampokan. Polisi justru menemukan kejanggalan kasus tersebut.
“Pada akhirnya terbongkar dan pasutri itu juga telah mengakui jika laporan perampokan yang dia buat ternyata tidak benar atau direkayasa,” ungkapnya.
Setelah diamankan polisi, pasutri tersebut mengakui perbuatannya dan secara resmi membuat surat pernyataan yang menyebutkan bahwa laporan perampokan tidak benar.
Dalam pernyataannya, keduanya menyampaikan permohonan maaf kepada pihak kepolisian dan seluruh masyarakat Kolut atas kegaduhan dan keresahan yang telah ditimbulkan akibat laporan palsu tersebut.
“Keduanya telah berkomitmen menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan dengan pihak-pihak yang dirugikan,” ungkapnya.
