Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Pemerintah

Pemkot Kendari Tanam 500 Bibit Mangrove di Bungkutoko untuk Peringati Hari Mangrove Sedunia

Pemkot Kendari Tanam 500 Bibit Mangrove di Bungkutoko untuk Peringati Hari Mangrove Sedunia
Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari melakukan penanaman mangrove di Pesisir Bungkutoko, Kecamatan Nambo. Foto: Hasmin Ladiga/Kendariinfo. (26/7/2025).

Kendari – Sebanyak 500 bibit mangrove ditanam di kawasan pesisir Bungkutoko, Kecamatan Nambo, Kota Kendari, Sabtu (26/7/2025) sore, sebagai bagian dari peringatan Hari Mangrove Sedunia yang jatuh setiap tanggal 26 Juli.

Kegiatan ini melibatkan berbagai unsur, mulai dari jajaran Forkopimda Kota Kendari, guru, pelajar, pemerhati lingkungan, hingga tokoh masyarakat. Penanaman dilakukan di lahan seluas 400 meter persegi di pesisir Bungkutoko.

Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari dalam menjaga ekosistem pesisir serta meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kelestarian hutan mangrove.

“Penanaman dilakukan di area pesisir seluas 400 meter persegi. Ini sebagai upaya memperkuat ekosistem pantai dan mendorong partisipasi warga dalam menjaga lingkungan,” ujarnya.

Meski sempat mengalami kendala akibat pasang laut yang tidak kunjung surut, kegiatan tetap dilanjutkan pada pukul 17.10 Wita, saat kondisi air telah cukup surut hingga berada di bawah mata kaki.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kota Kendari, Erlis Satya Kencana, menjelaskan bahwa hutan mangrove memiliki peran penting sebagai pelindung alami garis pantai dari abrasi, serta menjadi habitat bagi berbagai spesies laut seperti udang, ikan kecil, dan kepiting.

Baca Juga:  Berikut Daftar Pejabat Penerima SK Plt. Kadis di Kendari

Ia juga menambahkan bahwa mangrove mampu memproduksi oksigen dalam jumlah besar, bahkan lebih tinggi dibanding jenis hutan lainnya. Namun demikian, mangrove hanya dapat tumbuh di wilayah dengan karakteristik tertentu.

“Tidak semua tempat bisa ditanami mangrove. Harus berada di perairan bersih, berlumpur, dan dekat laut karena menjadi salah satu sumber keanekaragaman hayati dunia,” jelas Erlis.

Ia mengimbau agar masyarakat sekitar ikut menjaga kelestarian mangrove yang telah ditanam. Jika ada bibit yang mati, warga diminta untuk melakukan penyulaman kembali dan tidak mencabut atau menebangnya.

Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten