Pria Arab Lamar Gadis Konsel Rp1 M dengan Adat Tolaki, Pabitara dan Tolea Sempat Tak Sepakat

Konawe Selatan – Ahmed Tariq Seid Ahmad Ali, pria asal Arab Saudi melamar Dina Faradhillah Samsu, gadis dari Desa Motaha, Kecamatan Angata, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra) dengan adat suku Tolaki, Senin (11/7/2022) lalu. Pada prosesi lamaran, pabitara dan tolea (pengurus adat Tolaki) sempat tak sepakat terkait uang yang akan diserahkan kepada calon mempelai wanita.
Kepala Desa Motaha, Aswar Kiki, mengatakan nominal yang disepakati memang senilai Rp1 miliar. Namun sebelum adanya kesepakatan tersebut, ada pembicaraan alot antara pabitara dan tolea pihak perempuan maupun laki-laki. Dia menyebut, pihak wanita meminta Rp1,52 miliar, namun ditawar oleh calon mempelai pria.
“Pabitara laki-laki dari Desa Aopa, mewakili keluarga Arab. Kalau perempuan baritaranya dari Motaha sendiri. Pertama disebutkan Rp1,52 miliar, kemudian pihak laki-laki menawar,” kata Aswar kepada Kendariinfo, Rabu (13/7).

Aswar menjelaskan, pihak laki-laki menawar hingga Rp900 juta. Sementara pihak perempuan bertahan di angka Rp1,52 miliar yang diturunkan menjadi Rp1,3 miliar. Alotnya kesepakatan antara pihak laki-laki dan perempuan, pabitara dan tolea lalu menyerahkan keputusan tersebut kepada pemerintah setempat. Sebagai jalan tengah, pemerintah setempat lalu memutuskan Rp1 miliar dan disepakati semua pihak. Dengan kesepakatan itu, pernikahan Ahmed dan Dina direncanakan pada Desember 2022.
“Pemerintah ambil tengah dan menetapkan Rp1 miliar. Alhamdulillah terjawab. Kemarin rencana menikahnya ditetapkan Desember 2022,” jelasnya.
Pelamaran dengan nilai fantastis tersebut juga turut dihadiri sejumlah pejabat Kabupaten Konsel, camat, dan 24 kepala desa se-Kecamatan Angata. Aswar mengungkapkan Dina merupakan putri dari pasangan Samsu dan Harmina. Ayah Dina juga adalah anggota DPRD dan Ketua Tim Percepatan Pembangunan Daerah Konsel. Sementara Ahmed merupakan keturunan India-Arab dan tinggal di Jeddah.
“Dia (Ahmed) ibu keturunan India, bapaknya orang Arab, dan tinggal di Jeddah. Kalau Dina, bapaknya anggota DPRD dan Ketua Tim Percepatan Pembangunan Daerah Konsel,” ungkapnya.
Meski jarak keduanya cukup jauh, Ahmed tetap membulatkan tekad dan memutuskan datang ke Konsel untuk melamar Dina. Keduanya pun sudah saling mengenal karena sama-sama kuliah di Capital Medical University Tiongkok, Cina. Keduanya juga masih berstatus mahasiswa dan diperkirakan selesai dalam waktu dekat ini.
“Mereka satu kampus di Cina. Dua-duanya masih kuliah. Kata bapaknya, bulan ini sudah selesai. Dua-duanya selesai bulan ini,” pungkasnya.

