Rumahnya Terbakar, Pensiunan Guru di Muna Barat Meninggal Dunia
Muna Barat – Pensiun guru berinisial WK (75) meninggal dunia saat rumahnya di Kelurahan Wamelai, Kecamatan Lawa, Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara (Sultra), terbakar. Kebakaran yang menghanguskan rumah WK terjadi pada Minggu (27/10/2024) dini hari sekira pukul 02.00 Wita.
Kapolsek Lawa, Ipda Hasan, mengatakan bahwa WK tinggal bersama suaminya berinisial LM (65) di rumah tersebut. Sebelum kebakaran, keduanya sempat makan malam bersama, Sabtu (26/10) sekira pukul 20.30 Wita. Usai makan malam, keduanya juga menonton televisi.
“Ketika menonton televisi, lampu dapur dan tengah mati menyala. LM berinisiatif mematikan lampu tersebut. Setelah itu, WK masuk ke kamarnya untuk tidur,” kata Hasan melalui keterangan tertulisnya.
Saat itu, LM juga hendak tidur. Namun LM yang mengaku gelisah lalu keluar dari rumah dan mengunci pintu depan. LM kemudian tidur di rumah depan, meninggalkan WK yang tidur dalam kamar di rumah belakang.
“LM hendak tidur juga, tetapi perasaannya tidak enak. LM kemudian keluar dari rumah belakang untuk tidur di rumah depan. Pintu rumah yang terbakar dikunci LM, sedangkan WK sudah tidur di kamarnya,” jelas Hasan.
Ketika tidur, LM mendengar WK meminta tolong sekira pukul 02.00 Wita. Saat bangun, LM melihat rumah belakang yang berbahan dasar kayu sudah terbakar. LM lalu naik ke rumah rumah belakang untuk menolong WK. Namun LM tidak dapat menolong WK, karena api sudah menjalar hingga ke pintu depan.
“Namun api sudah menjalar di pintu depan. LM kemudian mundur dan turun dari atas rumah, karena panas. WK pun tidak dapat ditolong,” ungkapnya.
Akibat kebakaran tersebut, WK dinyatakan meninggal dunia. Selain itu, api menghanguskan rumah beserta barang-barang berharga lainnya. Kerugian materiel akibat kebakaran ditaksir hingga Rp250 juta.
“Kerugian materiel korban berupa 1 unit rumah, 2 sepeda motor, 1 televisi, 3 tempat tidur, 2 lemari pakaian, uang tunai Rp10 juta, cincin dan kalung emas, 1 mesin jahit, 1 kulkas, 1 kompor gas, serta 3 tabung gas. Total kerugian sekitar Rp250 juta,” pungkasnya.