Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Crime

Terduga Pelaku Perusakan Rumah Petani di Koltim Kabur ke Morowali, Polisi Lakukan Pengejaran

Terduga Pelaku Perusakan Rumah Petani di Koltim Kabur ke Morowali, Polisi Lakukan Pengejaran
Jajaran Polsek Mowewe saat berkoordinasi dengan pemerintah setempat agar menyelesaikan dugaan kasus perusakan Desa Lambo Tua, Kecamatan Mowewe, Kabupaten Koltim. Foto: Istimewa. (24/4/2025).

Kolaka Timur – Jajaran Kepolisian Resor (Polres) Kolaka Timur (Koltim) telah mengantongi identitas pria yang diduga melakukan perusakan rumah petani bernama Massing (44) di Desa Lambo Tua, Kecamatan Mowewe, Kabupaten Koltim, Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (22/4/2025) malam.

Kasat Reskrim Polres Koltim, AKP Harry Prima mengatakan, terduga pelaku berinisial YY, dan saat ini sedang dalam pengejaran dan pencarian.

“Identitasnya sudah kami kantongi, kami masih melakukan pengejaran,” ujar Harry, Kamis (24/4).

Bebernya, Unit Reskrim Polres Koltim telah berkoordinasi dengan Polsek Mowewe dan mendatangi kediaman terduga pelaku. Namun, terduga pelaku tidak berada di rumah dan diduga telah melarikan diri menuju salah satu lokasi tambang yang ada di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng).

“Diperkirakan saudara YY yang diduga sebagai pelaku perusakan disertai pengancaman sudah melarikan diri di sana,” bebernya.

Ia berharap, keluarga terduga pelaku bisa membantu kepolisian dalam berkoordinasi untuk membujuk YY bersikap kooperatif, serta menyerahkan diri ke kantor polisi.

Katanya, setiap orang yang mengganggu situasi kamtibmas di wilayah hukum Polres Koltim akan ditindak tegas sesuai peraturan perundang-undangan, termasuk perusakan yang terjadi di Desa Lambo Tua.

Baca Juga:  Ermilian Modo Resmi Nakhodai Gapensi Kendari, Sasar Kemitraan dengan Swasta

Terkait dugaan tindak pidana perusakan dan pengancaman yang dilaporkan korban. Ada dua laporan yang masuk, yakni di Polres Koltim pada 21 Januari 2025 dan di Polsek Mowewe pada 22 April 2025.

Laporan pertama, kata Harry, dugaan perusakan yang terjadi telah ditindaklanjuti, serta dibahas secara kekeluargaan dengan melibatkan kepolisian, Pemkab Koltim, tokoh adat, agama, pemuda, dan unsur-unsur terkait lainnya. Namun, hingga kini belum ada kepastian lebih lanjut dari pertemuan itu.

“Saat itu, pertemuan dilakukan hingga 13 kali dan situasi telah kondusif, tapi kasusnya masih berproses,” jelasnya.

Di tengah kasus sedang berproses, insiden serupa, yakni teror dan perusakan kembali terjadi di rumah keluarga korban. Istri korban, Muna Rahmati yang saat itu berada dalam rumah bersama anak-anaknya sangat ketakutan dan hanya bisa menangis.

“Malam itu kami sudah dapat informasinya, anggota langsung ke lokasi kejadian dan mengamankan situasi di sana malam itu juga,” ucap Harry.

Harry menegaskan dan mengajak seluruh masyarakat khususnya yang ada di wilayah hukum Polres Koltim agar tidak memercayai isu-isu miring yang beredar di media sosial. Dirinya berharap, semuanya bisa bersinergi dan menjaga agar situasi tetap kondusif.

Pecah Tangis dan Trauma Sekeluarga di Koltim, Rumah Kembali Diserang OTK

Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten