Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Crime

Usai Autopsi Jenazah, Keluarga Harap Fakta Sebenarnya Pembunuhan Firdaus Terungkap

Usai Autopsi Jenazah, Keluarga Harap Fakta Sebenarnya Pembunuhan Firdaus Terungkap
Proses autopsi jenazah Firdaus di makam Jalan Abadi, Kelurahan Sea, Kecamatan Latambaga, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra). Foto: Istimewa. (12/9/2022).

Kolaka – Pihak keluarga menaruh harapan besar pada hasil autopsi jenazah yang dilakukan Tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) di sekitar makam almarhum Firdaus di Jalan Abadi, Kelurahan Sea, Kecamatan Latambaga, Kabupaten Kolaka pada Senin (12/9/2022) lalu. Keluarga berharap sejumlah kejanggalan kematian Firdaus dapat terungkap dan membuka fakta pembunuhan yang sebenarnya.

Proses autopsi itu merupakan keinginan keluarga sendiri selain permintaan rekonstruksi ulang proses pembunuhan Firdaus di Pantai Wisata Kuliner (Wiskul), Kelurahan Tahoa, Kecamatan Kolaka, Kabupaten Kolaka. Autopsi semata-mata untuk memastikan penyebab kematian Firdaus dan dugaan lain yang belum diungkap oleh polisi.

“Pelaksanaan autopsi ini berjalan lancar. Kita semua patut bersyukur karena hampir tiga bulan ini almarhum terkubur dan alhamdulillah jasadnya masih utuh serta terlihat bersih. Kondisi jasad yang masih utuh dapat mempermudah tim autopsi untuk melakukan pemeriksaan,” ujar kuasa hukum keluarga Firdaus, Aswaluddin, kepada Kendariinfo, Rabu (14/9).

Tim DVI Polda Sultra yang melakukan autopsi jenazah Firdaus di makam Jalan Abadi, Kelurahan Sea, Kecamatan Latambaga, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Tim DVI Polda Sultra yang melakukan autopsi jenazah Firdaus di makam Jalan Abadi, Kelurahan Sea, Kecamatan Latambaga, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra). Foto: Istimewa. (12/9/2022).

Motif asmara yang disebut polisi sebagai alasan pelaku inisial Z menghabisi nyawa Firdaus tidak dapat dibuktikan hingga proses autopsi itu berlangsung. Karena tidak dapat dibuktikan, pihak keluarga bahkan meminta polisi menarik pernyataan yang menyimpulkan adanya motif asmara dalam kasus tersebut.

“Peristiwa pembunuhan ini sudah yang sebenarnya atau ada motif dan tujuan lain. Dengan autopsi ini, besar harapan kami semoga ada petunjuk dan fakta-fakta baru yang ditemukan agar peristiwa terkait pembunuhan ini bisa menjadi lebih terang,” bebernya.

Baca Juga:  Cegah Tindak Kriminal, Polresta Kendari Kembali Lakukan Patroli Malam

Di samping itu, autopsi diharapkan menjawab kejanggalan lain seperti banyaknya luka tusukan pada tubuh Firdaus. Sebab dalam reka ulang pembunuhan Firdaus, pelaku hanya melakukan dua tusukan ke arah perut korban. Sementara dari temuan pihak keluarga saat memandikan jenazahnya, ada lebih 10 bekas tusukan yang tersebar di sekujur badan Firdaus.

“Keluarga juga ingin memastikan luka pada tubuh almarhum. Apakah disebabkan oleh badik seperti pengakuan pelaku atau benda lain. Saat dilakukan rekonstruksi, tersangka mengaku hanya melakukan dua tusukan ke perut almarhum. Sementara yang ditemukan di tubuh almarhum lebih 10 luka. Selain luka tusukan, ditemukan juga bekas irisan pada tubuh almarhum,” ungkapnya.

Adanya perbedaan hasil rekonstruksi dan temuan luka pada tubuh korban, keluarga menduga pelaku pembunuhan lebih dari dua orang dan terencana. Olehnya itu, hasil autopsi dari Tim DVI Polda Sultra nantinya dapat mengungkap fakta-fakta baru penyebab kematian Firdaus.

“Pembunuhan yang dialami oleh almarhum merupakan peristiwa yang telah direncanakan dan pelaku pembunuhan lebih dari dua orang. Besar dugaan kami bahwa masih ada peristiwa dan fakta-fakta lain yang masih belum terungkap sepenuhnya,” pungkasnya.

Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten