Viral! SPBU di Butur Diduga Jual Pertalite Berkedok Pertamax
Buton Utara – Sebuah video yang memperlihatkan Stasiun Bahan Bakar Umum (SPBU) yang diduga menjual Pertalite berkedok Pertamax viral di media sosial (medsos) TikTok. Video tersebut pertama kali dilihat Kendariinfo pada Sabtu (12/11/2022).
Video yang berdurasi 49 detik itu diketahui direkam pada Rabu (9/11) lalu dan telah disukai sebanyak 51,4 ribu dengan 1.411 komentar.
Pasalnya, video yang diunggah oleh akun bernama AL BATTAR_STEGIL24 itu memperlihatkan dua orang yang melakukan pengisian bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax ke dalam sebuah botol lorong, tetapi yang keluar dari nozel tersebut BBM jenis Pertalite.
Salah seorang yang berada di dalam video itu merupakan oknum polisi sedang mengecek kepastian BBM di SPBU tersebut sambil memanggil para warga untuk menyaksikannya.
“Saksikan semuanya sini, kalian jadi korban semua ini. Ini Pertalite atau Pertamax ini, saksikan,” ujar oknum polisi dalam video itu sambil mengeluarkan BBM melalui nozel SPBU.
Saat diisi ke dalam botol kosong, tampak yang keluar dari nozel dispenser SPBU cairan minyak yang berwarna hijau.
“Pertalite ini, hijau. Kalau Pertamax dia biru,” lanjutnya.
Oknum polisi dalam video tersebut kemudian bertanya kepada masyarakat yang menyaksikan hal itu dan dijawab bahwa yang diisi dalam botol itu merupakan Pertalite.
“Pertalite toh? Tapi pompanya ini pompa Pertamax, harganya juga harga Pertamax,” katanya.
Menanggapi video tersebut, Humas Pertamina Sulawesi, Taufiq Kurniawan mengatakan, pihaknya telah melakukan pengujian terhadap BBM di dispenser SPBU yang viral tersebut pada Kamis (10/11).
“Kami lakukan pengujian dari quality control terminal BBM Baubau dan didampingi oleh tim independen dan disaksikan oleh kepolisian,” ucapnya, Sabtu (12/11).
Berdasarkan beberapa parameter, hasilnya setelah dilakukan pengujian adalah memang betul yang dijual oleh nozel SPBU yang disegel tersebut merupakan jenis Pertamax.
“Jadi, info seputar bahwa itu diisi Pertalite atau yang dikeluarkan itu Pertalite adalah hoax. Bahan bakar tersebut adalah Pertamax,” jelasnya.
