Wakatobi WAVE 2021 Mantapkan Persiapan Sambut Wisatawan
Wakatobi – Panitia Wakatobi Wonderful Festival and Expo (WAVE) 2021 terus memantapkan persiapan menyambut wisatawan. Marina Togo Wowondu, Kecamatan Wangiwangi, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) sebagai pusat kegiatan terus berbenah. Begitu pula Dapoer Maritim yang sudah siap menyambut para pengunjung.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Kabupaten Wakatobi, Nadar mengatakan, persiapan WAVE 2021 sudah 80 persen. Dia menyebut, sejumlah kegiatan akan memeriahkan festival tersebut. Mulai dari expo UMKM dan ekonomi kreatif, tari kolosal, talk show ekonomi kreatif Wakatobi, jambore bikers, parade 1.000 perahu, pagelaran seni dan budaya, fashion show kreasi tenun Wakatobi, festival kuliner maritim, lomba konten kreatif, hingga festival jigging.
“Pelaksanaannya tanggal 4 sampai 6 Desember 2021. Expo UMKM, Industri Kreatif, dan Ekonomi Digital itu kita buka lebih awal tanggal 2 Desember 2021. Pembukaan secara resminya tanggal 4 Desember 2021. Kita persiapannya 80 persen. Sebenarnya ini tinggal pemantapan saja,” katanya, Selasa (30/11/2021).
Dia mengungkapkan, antusias wisatawan untuk hadir di Kabupaten Wakatobi mulai terlihat dari peningkatan reservasi seluruh hunian hotel di Kecamatan Wangiwangi dan Wangiwangi Selatan.
“Salah satu indikatornya, misalnya dari reservasi hunian hotel hampir semua sudah penuh. Ini efeknya Wakatobi WAVE, orang yang tertarik untuk berkunjung ke Wakatobi sangat signifikan,” ungkapnya.
Meski demikian, pelaksanaan Wakatobi WAVE dipastikan berbeda dengan penyelenggaraan sebelumnya karena Pandemi Covid-19. Panitia juga melaksanakan rangkaian kegiatan secara online dan offline untuk menghindari Covid-19. Bahkan, kegiatan seperti Karnaval Budaya ditiadakan karena berpotensi menimbulkan kerumunan yang tidak terkendali.
“Penerapan protokol kesehatan, makanya pelaksanaannya secara hibrid. Ada online dan offline. Di samping itu, konten kegiatannya juga relatif kita batasi. Beberapa item kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan sementara kita hentikan, seperti Karnaval Budaya. Tapi, Tari Kolosal akan tetap dilaksanakan. Jika sebelumnya melibatkan 1.000 peserta, kali ini akan dipangkas menjadi 250 orang saja. Karena dia bisa dikendalikan dari jumlah peserta,” jelasnya.
Dia berharap, penyelenggaraan Wakatobi WAVE mendapat dukungan seluruh masyarakat Sultra. Menurut Nadar, dukungan terhadap Wakatobi WAVE merupakan promosi integral untuk pariwisata Sultra yang lebih maju. Di samping itu, masyarakat juga dapat memanfaatkan event tersebut sebagai kebangkitan pariwisata, simulasi penerimaan wisatawan, dan upaya meyakinkan pelancong untuk berkunjung ke Wakatobi.
“Mari sama-sama kita dukung, promosikan, dan sukseskan. Terutama untuk masyarakat Wakatobi, bisa kita manfaatkan sebagai peluang. Wakatobi WAVE kita harapkan bisa memberi dampak, baik secara ekonomi, budaya, dan media promosi. Artinya dia punya value ekonomi. Budaya, artinya dia punya wadah untuk melaksanakan upaya pelestarian, literasi, diplomasi terutama bagi Wakatobi. Di mana Wakatobi ini punya budaya bahari yang sangat kaya. Ini juga kekayaan budaya nusantara. Media value atau promosi untuk Wakatobi sebagai salah satu dari pariwisata nasional,” pungkasnya.
WAVE sendiri merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wakatobi. Festival ini sekaligus memperingati HUT ke-18 Wakatobi.