Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Konawe

Warga Routa Konawe Kembali Duduki PT SCM, Tagih Janji Smelter dan Transparansi Dana RIPPM

Warga Routa Konawe Kembali Duduki PT SCM, Tagih Janji Smelter dan Transparansi Dana RIPPM
Warga dari Aliansi Masyarakat Routa Bersatu saat menduduki kawasan PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM) di Desa Lalomerui, Kecamatan Routa, Kabupaten Konawe. Foto: Istimewa. (15/12/2025).

Konawe – Ratusan warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Routa Bersatu kembali menerobos dan menduduki kawasan inti PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM) di Desa Lalomerui, Kecamatan Routa, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (15/12/2025). Aksi itu dilakukan sebagai bentuk kekecewaan atas janji perusahaan yang dinilai tak kunjung direalisasikan.

Massa bergerak sejak siang hari dan memaksa masuk ke area inti perusahaan. Sebagian warga menerobos blokade gerbang utama site PT SCM, sementara lainnya masuk melalui jalur alternatif yang biasa disebut jalan tikus.

Aksi tersebut dipimpin tokoh pemuda Routa, Rafli. Ia menegaskan, kehadiran massa bukan tanpa dasar. Warga menuntut komitmen PT SCM terkait pembangunan smelter sebagaimana tertuang dalam dokumen analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) tahun 2020.

Warga dari Aliansi Masyarakat Routa Bersatu saat menduduki kawasan PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM) di Desa Lalomerui, Kecamatan Routa, Kabupaten Konawe.
Warga dari Aliansi Masyarakat Routa Bersatu saat menduduki kawasan PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM) di Desa Lalomerui, Kecamatan Routa, Kabupaten Konawe. Foto: Istimewa. (15/12/2025).

“Kami menagih janji pembangunan smelter oleh PT SCM sesuai yang tertuang dalam amdal tahun 2020,” kata Rafli saat dihubungi Kendariinfo, Senin malam.

Selain itu, warga juga mendesak keterbukaan perusahaan terkait penggunaan dana Rencana Induk Program Pemberdayaan Masyarakat (RIPPM). Menurut mereka, selama ini tidak ada kejelasan mengenai pengelolaan maupun realisasi dana tersebut di wilayah terdampak.

“Kami juga meminta keterbukaan dan transparansi dana RIPPM. Masyarakat berhak tahu dana itu digunakan untuk apa dan di mana,” ujarnya.

Baca Juga:  Lunasi Tunggakan, Kuasa Hukum Minta Penyidikan Kasus Direktur PT RMI di Sultra Dihentikan

Hingga malam ini, massa masih bertahan di dalam kawasan perusahaan. Warga menegaskan tidak akan meninggalkan lokasi sebelum bertemu langsung dengan pimpinan tertinggi PT SCM.

“Sampai malam ini kami masih bertahan di sini. Kami tidak akan bergeser sebelum pimpinan PT SCM menemui kami secara langsung,” kata Rafli.

Sebagai bentuk tekanan, seluruh aktivitas karyawan PT SCM dilaporkan diblokade oleh massa. Akses keluar masuk perusahaan ditutup sementara, sehingga operasional perusahaan terhenti.

Situasi di lokasi terpantau masih kondusif meski dijaga ketat. Rafli berharap pihak perusahaan segera memberikan kepastian dan membuka ruang dialog agar tuntutan masyarakat dapat ditindaklanjuti secara jelas dan terbuka.

Seperti diketahui sebelumnya, ratusan massa dari Aliansi Masyarakat Routa Bersatu memblokade jalan hauling dan pintu masuk utama PT SCM di Desa Lalomerui, Sabtu (6/9) lalu. Aksi itu membuat aktivitas perusahaan lumpuh total.

19 Juta Ton Tanah Routa Dikirim ke Morowali, Warga dan Pemprov Sultra Hanya Penonton

Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten