Waspada! Terduga Penipuan Motif Investasi di Kendari Kembali Berulah, Korban Desak Polisi Tangkap Pelaku
Kendari – Sekelompok mak-mak yang menjadi korban investasi bodong mendesak pihak Polresta Kendari agar segera menangkap terduga pelaku penipuan berinisial CY. Pasalnya, wanita tersebut kembali berulah dan menawarkan dana investasi kepada warga yang lain.
Korban berinisial SP (25) mengatakan, terduga CY tengah menjalani proses hukum di Mako Polresta Kendari. Ia diadukan sejak 11 April 2023 lalu, atas dugaan kasus penipuan dan penggelapan dana. Ada banyak korban yang diduga telah tertipu, dengan taksiran kerugian mencapai ratusan juta.
Kasus tersebut masih terus bergulir dan tengah ditangani oleh penyidik. Namun, para korban kesal sebab terduga CY masih bebas berkeliaran, bahkan CY kembali merekrut anggota lain dengan modus investasi.
“Si CY ini belum ditangkap, kasusnya masih berproses tapi masih berani buat investasi lagi, padahal ada banyak korbannya di Sultra yang tertipu,” kesal korban, SP kepada Kendariinfo, Kamis (22/6/2023).
Korban SP menjelaskan, dalam merekrut anggota yang baru, terduga CY membuat story di WhatsApp (WA) yang berisi tawaran investasi dengan modal Rp500 ribu dan akan kembali Rp1 juta dalam jangka waktu sepuluh hari.
“Dia rekrut calon korban yang lain. Story tawaran investasinya ini disembunyikan sama korban-korbannya yang lain,” bebernya.
Olehnya itu, para korban berharap agar masyarakat tidak percaya dengan modus investasi yang ditawarkan oleh terduga CY itu. Untuk menghindari adanya korban baru, SP mewakili korban-korban lainnya di Sultra mendesak aparat kepolisian agar segera menangkap CY.
“Ini meresahkan kami para korban, jangan sampai ada lagi korban lainnya. Semoga polisi segera menangkap terduga pelaku CY,” pungkasnya.
Secara terpisah, Kasat Reskrim Polresta Kendari, AKP Fitrayadi menerangkan, untuk kasus aduan terhadap CY, penyidik akan segera melakukan gelar perkara dalam waktu dekat.
“Rencananya Senin (26/6) depan akan dilakukan gelar perkara,” tandasnya.
Diketahui, terduga CY tengah menjalani proses hukum di Mako Polresta Kendari sejak dua bulan lalu atas dugaan kasus penipuan dan penggelapan dana arisan online serta investasi. Penyidik telah melayangkan panggilan pemeriksaan sebagai saksi sebanyak dua kali, namun yang bersangkutan selalu mangkir dengan alasan sedang ada urusan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
