100 Hari Pertama, Giona-Subhan Janji Bangun Rumah Singgah dan Tuntaskan Kekerasan Perempuan
Kendari – Calon Wali Kota Kendari, Giona Nur Alam, menegaskan komitmennya menyelesaikan masalah kekerasan terhadap perempuan. Hal itu disampaikan Giona dalam debat publik kedua yang mengangkat tema “Penataan Kota Berkelanjutan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta Peningkatan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas)”, Senin (11/11/2024) malam.
Pernyataan itu disampaikan Giona ketika menjawab pertanyaan dari panelis mengenai meningkatnya kasus kekerasan terhadap perempuan di Kota Kendari dan program 100 hari yang akan dijalankan. Menurut Giona, isu tersebut adalah permasalahan yang sangat relevan, terutama baginya sebagai calon wali kota perempuan. Ia memahami perasaan dan tantangan yang dihadapi perempuan di Kendari. Ia pun berkomitmen untuk menciptakan wadah yang aman bagi perempuan korban kekerasan.
“Sebagai calon wali kota perempuan, saya merasakan betul bagaimana pentingnya menyediakan tempat bagi perempuan yang mengalami kekerasan. Saya berencana mendirikan rumah singgah sebagai tempat perempuan bisa mengadu, berbagi keluh kesah, dan mendapatkan perlindungan sementara,” ungkap Giona.
Rumah singgah akan menjadi tempat yang aman bagi para korban untuk sementara waktu, di mana mereka bisa mendapatkan perlindungan dan bimbingan. Tidak hanya itu, Giona menegaskan bahwa Pemerintah Kota Kendari di bawah kepemimpinannya nanti akan proaktif dalam mengawal setiap kasus kekerasan terhadap perempuan, mulai dari tahap pelaporan di kepolisian hingga proses hukum di pengadilan.
“Pemkot akan memastikan setiap kasus kekerasan terhadap perempuan ditangani dengan serius dan diberikan penyelesaian yang menyeluruh serta tuntas,” katanya.
Giona menyampaikan bahwa program itu merupakan bagian dari visinya untuk membangun Kendari yang aman dan ramah bagi perempuan. Dalam misi “Kendari Berkelas” yang diusungnya, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak menjadi salah satu prioritas utama. Dengan begitu, setiap perempuan dan anak-anak di Kendari bisa merasa aman dan terlindungi.
Ia percaya bahwa kota maju adalah daerah yang mampu melindungi kelompok rentan, terutama perempuan dan anak-anak dari ancaman kekerasan. Dalam 100 hari pertamanya jika terpilih, Giona akan berfokus pada pendirian rumah singgah dan membentuk tim pendamping yang siap memberikan bantuan hukum, psikologis, dan sosial bagi korban kekerasan.
Selain itu, ia akan bekerja sama dengan berbagai lembaga terkait untuk memberikan solusi jangka panjang, termasuk penyuluhan dan program pemberdayaan untuk mengurangi risiko kekerasan. Giona berharap masyarakat Kendari mendukung inisiatif itu agar tercipta lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua perempuan.