BBST Buat Buku Cerita Anak dalam Bahasa Daerah Sultra dan Indonesia
Kendari – Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara (Sultra) yang kini sudah naik status menjadi Balai Bahasa Sulawesi Tenggara (BBST) memprakarsai pembuatan buku cerita anak dalam dua bahasa (dwibahasa) untuk melestarikan bahasa daerah dan pengutamaan bahasa Indonesia.
Kegiatan bertajuk Konsinyasi Produk Penerjemah 2024 tersebut mempertemukan para penulis, penerjemah, ilustrator, penata letak, hingga tim ahli dalam tahapan akhir pembuatan produk cerita anak. Kegiatan itu digelar di Claro Hotel Kendari pada 3 – 6 Oktober 2024.
Ketua Panitia Kegiatan, Dwi Pratiwi S. Husba, mengatakan konsinyasi bertujuan menghasilkan produk cerita anak yang mewakili lima bahasa daerah, Moronene, Ciacia, Kulisusu, Muna, dan Tolaki.
“Kami sudah melakukan berbagai tahapan hingga uji keterbacaan di lima daerah, karena buku cerita anak ini terdiri dari bahasa Moronene-bahasa Indonesia, Ciacia-Indonesia, Kulisusu-Indonesia, Muna-Indonesia, dan Tolaki-Indonesia,” katanya, Selasa (5/11/2024).
Setelah melakukan tahapan uji keterbacaan, pihaknya melakukan Konsinyasi Produk Penerjemah tahap akhir sebelum akhirnya buku cerita anak tersebut dipublikasikan.
“Oleh karena itu, kami mengundang seluruh kontributor mulai dari penulis, penerjemah, ilustrator, hingga penata letak untuk menyamakan persepsi terhadap produk yang sudah dihasilkan,” lanjutnya.
Dwi berharap kegiatan tersebut bisa menghasilkan produk final, yakni cerita anak sebanyak 39 buku. Dirinya menyebut buku tersebut bisa digunakan untuk keperluan penguatan literasi, termasuk perlindungan bahasa daerah dari ancaman kepunahan.
“Jika tidak ada halangan, minggu ketiga bulan ini semua buku sudah bisa dipublikasikan serta sudah bisa dinikmati masyarakat. Bukan hanya di Sultra, tetapi juga di luar daerah,” harapnya.
Editor Kata: Ratnawati (Magang)