Pemkot Kendari Latih Masyarakat Pesisir Daur Ulang Limbah Kerang
Kendari – Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerperin) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) memberikan pelatihan kepada masyarakat pesisir untuk mengelola limbah kulit kerang menjadi kerajinan tangan. Pelatihan berlangsung di salah satu hotel di Kendari, Jumat (15/10/2021).
Kepala Disnakerperin Kendari, Muhammad Ali Aksa mengatakan, langkah tersebut dibuat sebagai tindak lanjut dari lahirnya Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian dan Berbagai Kegiatan Pembinaan Dalam Pengembangan Kewirausahaan.
“Salah satunya dalam bentuk pelatihan untuk meningkatkan sumber daya keterampilan pengrajin. Pada kesempatan ini, pelatihan untuk pengolahan kulit kerang menjadi kerajinan,” katanya.
Ali mengaku, kegiatan tersebut merupakan program Pemkot Kendari untuk meningkatkan skil masyarakat di masa Pandemi Covid-19.
“Ini kita buat dalam rangka pelaksanaan program perencanaan dan pembangunan industri. Sekarang banyak masyarakat kita yang kehilangan lapangan pekerjaan. Jadi Pemkot Kendari mengambil langka inisiatif untuk melakukan pelatihan ini,” ujarnya.
Dia berharap, dengan pelatihan itu, produksi kulit kerang menjadi kerajinan dapat meningkatkan kualitas desain, sehingga pemasaran dapat bersaing, baik di Sultra maupun secara nasional.
“Ya, tentu yang kita harapkan seperti itu, terciptanya kualitas produk kerajinan yang terbaik. Sehingga dapat dijual dengan pemasaran yang baik dan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat,” harapnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kendari, Sri Lestari Sulkarnain mengungkapkan, dasar pelaksanaan pelatihan karena sebagian masyarakat pesisir belum bisa memanfaatkan kulit kerang menjadi kerajinan.
“Ya, dasar kita mengadakan pelatihan ini, karena ada sebagian masyarakat yang tinggal di seputaran pesisir wilayah Kendari hanya memanfaatkan isinya saja. Maka dari itu, kita mengadakan ini agar limbah kulit kerang itu tidak hanya terbuang begitu saja,” ungkapnya.
Menurut Sri, limbah kulit kerang dapat menjadi sesuatu yang dapat merusak alam. Perlu adanya pelatihan yang dapat merubah limbah tersebut menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis.
“Tak hanya itu, para peserta juga nanti akan mengikuti pelatihan tentang manajemen keuangan dan pasar online yang dilaksanakan besok, Sabtu (16/10). Kami berharap agar para peserta dapat menghasilkan perabot ataupun keperluan rumah tangga melalui pelatihan yang mereka ikuti,” pungkasnya.