Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Bisnis

Kinerja Pasar Modal Sultra Semester I 2022, Jumlah Investor dan Transaksi Saham Meningkat

Kinerja Pasar Modal Sultra Semester I 2022, Jumlah Investor dan Transaksi Saham Meningkat
Ilustrasi investor. Foto: Pixabay.

Kendari – Kinerja pasar modal di Sulawesi Tenggara (Sultra) pada semester I 2022 terbilang cukup baik. Hal itu terlihat dari jumlah investor dan transaksi saham yang mengalami peningkatan jika dibanding dengan tahun 2021 lalu.

Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Perwakilan (KPw) Sultra mencatat, telah terjadi penambahan 2.080 investor saham baru. Sehingga pada semester I 2022 ini total ada 15.403 investor.

“Tahun lalu jumlah investor saham kita 13.323. Namun pada semester I tahun ini ada penambahan 2.080 atau tumbuh sekitar 15,6 persen, sehingga total investor saham kini 15.403,” ujar Pelaksana Harian (Ph) Kepala KPw BEI Sultra, Ricky melalui keterangan resminya yang diterima Kendariinfo, Senin (25/7/2022).

Ph Kepala Kantor Perwakilan BEI Sultra, Ricky.
Ph Kepala Kantor Perwakilan BEI Sultra, Ricky. Foto: Istimewa.

Penambahan investor ini pun diimbangi oleh nilai transaksi jual beli saham. Di mana, rata-rata per bulan transaksinya sebesar Rp417.311.936.391. Jika dibanding tahun 2021 sebesar Rp206.762.250.900.

“Tentu transaksi jual beli saham per bulannya alami kenaikan, bahkan hingga 102 persen,” sambungnya.

Dari 15.403 investor, terdapat 10.200 investor yang usianya di bawah 30 tahun. Hal ini menandakan kesadaran anak muda Sultra dalam berinvestasi saham.

“Investor berusia muda mendominasi pasar saham Sultra sekitar 66 persen. Tren ini tentu menjadi bukti bahwa anak muda di Sultra semakin sadar akan pentingnya investasi saham,” terangnya.

Baca Juga:  Pengunjung Pantai Indah Kapu di Kolaka yang Tenggelam Meninggal Dunia, Ini Identitas dan Kronologinya

Tidak hanya itu, nilai aset saham yang dimiliki investor di Sultra telah mencapai Rp363 miliar. Nilai ini naik sebesar Rp174 miliar dari total aset saham pada akhir tahun 2021 sebesar Rp189 miliar.

“Peningkatan yang terjadi dipicu beberapa hal, seperti kemudahan dalam mendapatkan akses informasi terkait investasi, pembukaan rekening yang semakin mudah dan cepat, serta potensi keuntungan dalam berinvestasi di pasar modal Indonesia,” pungkasnya.

Editor Kata
Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten