Sudah Mulai Terapkan Mulok Bahasa Tolaki, SMPN 2 Kendari Terkendala Bahan Ajar
Kendari – SMPN 2 Kendari telah memasukkan muatan lokal (mulok) Bahasa Daerah Tolaki (BDT) menjadi salah satu mata pelajaran, tetapi sekolah tersebut saat ini terkendala bahan ajar.
Kepala Sekolah SMPN 2 Kendari, Abdul Wahid mengatakan bahwa saat ini sekolahnya telah menerapkan mulok BDT di jenjang kelas yang menggunakan kurikulum merdeka yakni kelas 7 dan kelas 8.
Namun dalam penerapannya, pihaknya mengaku terkendala dalam hal bahan ajar. Sehingga guru-guru Mulok BDT tengah menyusun bahan ajar sendiri yang disesuaikan berdasarkan capaian pembelajaran pada surat edaran Wali Kota Kendari.
“Kalau kendalanya saat ini hanya bahan ajar, jadi guru-guru mulok BDT di sini sedang menyusun bahan ajar sendiri,” katanya, Sabtu (23/9/2023).
Sedangkan untuk pengajar mulok BDT, SMPN 2 Kendari menggunakan guru mata pelajaran yang bersuku tolaki. SMPN 2 Kendari memiliki total guru sementara saat ini berjumlah 9 orang, yang terdiri dari 6 orang berstatus PNS, 2 orang berstatus PPPK, dan 1 orang honorer.
Sebagai informasi, Bahasa Tolaki resmi masuk dalam kurikulum sekolah jenjang SD dan SMP di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Hal tersebut sesuai dengan surat edaran Wali Kota Kendari pada bulan Agustus 2023. Sehingga tahun pelajaran 2023/2024, Bahasa Tolaki menjadi mulok BDT.
Lestarikan Budaya, Bahasa Tolaki Jadi Mapel dalam Kurikulum SD dan SMP di Kendari