Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Terkini

Pedagang Ayam Goreng di Poasia Diintimidasi 2 OTK, Korban Diancam Diparangi dan Warung Mau Dibakar

Pedagang Ayam Goreng di Poasia Diintimidasi 2 OTK, Korban Diancam Diparangi dan Warung Mau Dibakar
Terduga pelaku pengancaman warung ayam goreng di Jalan Pangeran Antasari, Kelurahan Andhonohu, Kecamatan Poasia, Kendari. Foto: Istimewa.

Kendari – Seorang pedagang ayam goreng taliwang yang terletak di Jalan Pangeran Antasari, Kelurahan Anduonohu, Kecamatan Poasia, didatangi dua orang pria tak dikenal (OTK), Jumat (27/10/2023) sekira pukul 02.00 Wita. Korban mendapatkan perlakuan intimidasi dan warungnya diancam akan dibakar dan diparangi.

Anak pedagang ayam goreng berinisial LR (22) mengatakan saat itu dia bersama ayahnya dan satu pegawainya sedang melayani tamu yang hendak membeli ayam. Kemudian, datang seorang pria berkaus warna kuning meminta ayam goreng dengan cara memaksa.

“Dia datang itu sambil marah-marah dan mengancam mau bakar ini warung kalau tidak digorengkan ayam,” kata LR saat dihubungi Kendariinfo, Jumat (27/10) siang.

Lantas, orang kedua yang menggunakan kaus cokelat yang juga tidak diketahui namanya datang meminta untuk digorengkan tempe. Korban lalu meminta kepada LR untuk memotongkan tempe yang diminta pelaku.

Pelaku berkaus cokelat ini terus mengoceh tak jelas. Kemudian pria berkaus kuning itu kembali datang dan meminta agar korban segera membuatkan pesanannya.

Korban pun emosi dan kembali memaki kedua pria itu. Bahkan korban mengancam akan melaporkan mereka ke polisi.

“Terus ini pria yang pakai kaus kuning dia robek spanduk warung makan,” ujar dia.

Baca Juga:  Hadapi Pemilu 2024, Ruksamin: Saya Siap Jadi Gubernur

Setelah itu, LR mengatakan pria berkaus kuning memukul pegawainya di bagian kepala. Lalu, ayah LR juga hendak dipukul oleh pelaku.

Tak terima dengan perlakuan itu, LR lalu beranjak ke Polda Sultra melaporkan perlakuan para pelaku. Kedua pelaku pun kabur dan mengeluarkan nada ancaman untuk membakar warung milik ayahnya.

“Mereka lari sambil bilang mau ambilkan parang dan mau parangi, mereka juga bilang mau bakar warung,” bebernya.

Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten