Angka Inflasi Sultra Kini di Angka 1,73 Persen

Sulawesi Tenggara – Inflasi Sulawesi Tenggara (Sultra) kini berada di angka 1,73 persen. Hal itu ditandai dengan stabilnya harga komoditas secara umum bahkan cenderung menurun.
Dari rilis resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra yang dirilis pada Kamis (1/8/2024), angka inflasi year on year berada pada angka 1,73 persen (sebelumnya 2,35 persen) atau di bawah angka inflasi nasional sebesar 2.13%. Jika diurutkan dari tingkat inflasi terendah, angka itu menempatkan Sultra pada urutan ke-7 dari 38 provinsi di seluruh Indonesia.
Pj. Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto, mengungkapkan bahwa data komoditas penyumbang inflasi year on year (tahun ke tahun), yaitu beras sebesar 0,69 persen, sigaret kretek mesin sebesar 0,42 persen, dan emas perhiasan sebesar 0,19 persen.

“Terdapat tiga komoditas penyumbang utama inflasi di Sultra yakni beras, sigaret kretek mesin, dan emas perhiasan. Sementara komoditas untuk meredam laju inflasi adalah ikan layang atau ikan benggol dengan andil deflasi 0,16 persen, angkutan udara 0,16 persen, dan ikan kembung dengan andil deflasi sebesar 0,09 persen,” ungkapnya.
“Bulan ini, Sulawesi Tenggara juga mengalami deflasi secara bulanan sebesar 0,16 persen (untuk nasional deflasi 0,18 persen). Komoditas pengeluaran penyumbang deflasi bulanan adalah makanan dan minuman serta tembakau sebesar 0,69 persen,” tambahnya.
Komoditas seperti ikan bandeng atau bolu, beras, dan terong, disebut penyumbang inflasi bulanan Sementara tiga komoditas penyumbang utama deflasi bulanan yakni tomat, sawi hijau, dan bawang merah.
Andap menyebut, empat kabupaten dan kota yang dihitung angka inflasinya adalah Kabupaten Konawe, Kabupaten Kolaka, Kota Kendari, dan Kota Baubau, masih dalam rentang terkendali yakni 1,5 persen hingga 3,5 persen.
“Inflasi year on year terendah tercatat di Kabupaten Konawe sebesar 0,79 persen. Sementara inflasi tertinggi tercatat di Kota Kendari sebesar 2,02 persen,” ujarnya.
Andap mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada tim pengendali inflasi daerah, bupati, dan wali kota serta seluruh stakeholder atas capaian inflasi yang kembali mengalami penurunan.
“Terima kasih kepada unsur pemerintah daerah, stakeholder terkait, dan masyarakat yang telah berperan aktif menjaga stabilitas harga dan pasokan sehingga angka inflasi kita turun,” pungkasnya.


