Bendahara Kabur dan Putus Kontak, Peserta Arisan Online di Kendari Tertipu Puluhan Juta

Kendari – Peserta arisan online di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) tertipu puluhan juta. Pasalnya, seorang wanita berinisial NI yang bertugas sebagai bendahara dalam arisan tersebut kabur dan putus kontak, Senin (10/4/2023).
“Iya, bendaharanya itu inisial NI, tapi tidak ada kabar dan susah kita hubungi sekarang,” ujar salah satu korban bernama Misra (23) kepada Kendariinfo, Kamis (27/4).
Misra menjelaskan, grup arisan tersebut bernama “Arisan 1jt prbln get 10jt” yang di dalamnya terdiri atas 10 orang peserta. Arisan itu mulai dilakukan sejak bulan Oktober 2022 lalu dengan angsuran Rp1 juta per bulan.
“Setiap peserta yang terima itu, totalnya Rp10 juta,” tambahnya.
Ketika masuk bulan keenam atau tepatnya 10 April 2023, Misra yang beruntung atau namanya jatuh sehingga ia berhak mendapatkan uang sebesar Rp10 juta.
Keesokan harinya atau 11 April 2023, Misra langsung menghubungi NI selaku bendahara dengan tujuan ingin meminta uang arisan tersebut. Saat itu, NI belum memberikan uang Rp10 juta itu dengan alasan masih ada beberapa peserta yang belum menyetor.
Misra mencoba bersabar tetapi beberapa hari kemudian, ia kembali menghubungi NI dan mengirim nomor rekeningnya ke bendahara dengan maksud NI bisa mentransfer jumlah uang yang terkumpul sembari menunggu peserta lainnya yang belum menyetor.
Tetapi, Misra merasa janggal sebab NI tak kunjung mengirim uang yang ada ke rekening korban. Misra pun berusaha menghubungi NI tetapi nomornya susah dihubungi dan NI jarang merespons WhatsApp.
Misra pun bertanya-tanya pada beberapa peserta arisan lainnya. Ternyata, ada salah satu peserta yang juga mengeluhkan uang arisan yang belum dilunasi oleh NI.
“Ada temanku yang sudah jatuh namanya. Seharusnya dapat Rp10 juta tapi hanya dikirimkan Rp5 juta,” bebernya.
Misra makin penasaran hingga ia berusaha mendesak NI via WhatsApp agar segera membayar uang arisannya. Tapi, bendahara tersebut lagi-lagi jarang membalas WhatsApp dan jika memberikan jawaban, ia selalu berdalih dengan berbagai alasan.
Tak sampai di situ, Misra seringkali mencari keberadaan NI di rumahnya yang ada di area THR atau tepatnya di Jalan Budi Utomo, Kelurahan Kadia, Kecamatan Kadia, Kota Kendari, tetapi hasilnya juga sama. NI tidak ada di rumah dan informasi yang ia dapat saat mendatangi kediamannya, NI berada di Kota Makasar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
“Intinya dia lari-larikan kita. Ternyata banyak orang yang cari-cari dia karena ada uang yang dia pakai tapi tidak dikembalikan,” ujarnya.
Atas tindakan NI, Misra yang memasukkan 3 nama dalam arisan tersebut dengan angsuran Rp1 juta per bulan terhitung Oktober 2022 – April 2023 mengalami kerugian sebesar Rp18 juta. Selain Misra, 2 peserta lainnya juga mengalami kerugian sebesar Rp12 juta sebab masing-masing nama rutin membayar Rp1 juta selama 6 bulan.
Misra pun mengancam, jika NI tidak kooperatif dan terus-terus melarikan para peserta arisan, maka mereka akan melaporkan kasus tersebut ke polisi atau menempuh jalur hukum.
Secara terpisah, NI yang dikonfirmasi Kendariinfo via WhatsApp hingga saat ini enggan memberikan komentar.


