Bintara Muda asal Sultra Jadi Penyuplai Amunisi Peluru KKB Papua

Kendari – Bintara muda asal Sulawesi Tenggara (Sultra), La Ode Sultan, menjadi penyuplai amunisi peluru kepada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua. Padahal pria berpangkat brigadir polisi dua (bripda) itu baru lima bulan menjalankan tugas di Papua Pegunungan.
Kapolres Lanny Jaya, Nursalam Saka, dalam keterangan resminya mengatakan La Ode Sultan baru menyelesaikan pendidikan beberapa bulan lalu. Bahkan, ia baru bertugas lima bulan.
“La Ode Sultan adalah bintara remaja yang baru tamat, asalnya dari Sultra,” katanya, Selasa (20/5/2025).
Nursalam tidak mengetahui pasti di mana kampung halaman La Ode Sultan. Saat ini, pria asal Sultra itu telah menyerahkan diri ke Polda Papua, Sabtu (17/5). Ia juga sudah mengakui perbuatannya dan beraksi sejak tahun 2017 lalu.
“Berdasarkan pengakuannya, aksi penjualan amunisi peluru telah dilakukan sejak tahun 2017 dan sempat berlanjut pada 2021 sebelum akhirnya kembali dilakukan tahun ini,” tambahnya.
Nursalam menegaskan kasus penanganan terhadap Bripda La Ode Sultan telah ditangani Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Kepolisian Daerah (Polda) Papua.
Saat ini, Satgas Penegakan Hukum Operasi Damai Cartenz 2025 terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap keterlibatan pelaku lain dalam kasus penyelundupan amunisi ilegal.
“Ini adalah bentuk komitmen kami dalam menindak tegas siapa pun yang terlibat dalam suplai senjata dan amunisi kepada KKB, termasuk bila pelakunya adalah oknum anggota Polri sendiri. Tidak ada ruang bagi pengkhianat institusi,” tutupnya.


