Bupati Wakatobi Sebut Pentingnya Bimbingan Manasik bagi Jemaah Haji
Wakatobi – Bupati Wakatobi, Haliana, menyebut pentingnya bimbingan manasik untuk menambah wawasan bagi jemaah haji yang akan berangkat ke tanah suci. Hal itu disampaikan Haliana pada kegiatan Bimbingan Manasik Haji Reguler Tahun 1443 H/2022 M yang digelar oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wakatobi di Aula Gedung Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT), Rabu (25/5/2022).
“Pelaksanaan manasik sangat bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang tata cara pelaksanaan ibadah haji yang sesuai dengan syariat islam. Untuk itu kita berharap agar kegiatan manasik ini dapat diikuti dengan sungguh,” katanya.
Haliana mengajak para jemaah untuk meluruskan niat ketika hendak melaksanakan ibadah haji agar pelaksanaannya berjalan lancar. Pada kesempatan tersebut, dia juga menyampaikan rasa syukur karena jemaah haji Wakatobi bisa diberangkatkan setelah tertunda dua tahun terakhir akibat Pandemi Covid-19.
“Selamat kepada seluruh jemaah calon haji Kabupaten Wakatobi yang mendapat kesempatan ke tanah suci. Kita bersyukur karena setelah dua tahun pemberangkatan kita tertunda karena pandemi. Alhamdulillah tahun ini kita mendapat kesempatan untuk melaksanakan ibadah haji,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Wakatobi melalui Kepala Seksi Pendidikan Islam, La Umuri, menjelaskan pelaksanaan bimbingan manasik merupakan kesempatan bagi jemaah untuk tahu seluk-beluk pelaksanaan ibadah haji itu sendiri. Dengan begitu, pelaksanaan ibadah haji menjadi tidak sia-sia.
“Perlu diketahui bahwa dalam pelaksanaan ibadah haji tidak sama dengan berwisata ke luar negeri. Dalam pelaksanaan ibadah haji, kita dituntut untuk menguasai semua petunjuk dan ketentuan yang berhubungan dengan keabsahan haji,” jelasnya.
Ada lima tertib yang disampaikan La Umuri kepada jemaah haji Wakatobi saat melaksanakan ibadah. Tertib yang pertama adalah, jemaah dalam melaksanakan ibadah haji lebih mengutamakan rukun dan wajib daripada sunah-sunah yang lain, tertib menjaga kesehatan dengan sebaik-baiknya, tertib makan dan minum, tertib istirahat, dan membawa barang-barang yang dibutuhkan sesuai dengan ketentuan.
“Apabila kita tidak mengikuti semua ketentuan tersebut, tentunya ibadah haji itu tidak sah dan semua pengorbanan yang kita lakukan akan sia-sia,” pungkasnya.