Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Bisnis

Cerita Anita, 4 Tahun Jadi Driver Grab Wanita di Kendari untuk Bantu Orang Tua

Cerita Anita, 4 Tahun Jadi Driver Grab Wanita di Kendari untuk Bantu Orang Tua
Pengemudi Grab wanita di Kendari, Anita. Foto: Yusrin Ramadhan/Kendariinfo. (21/4/2022).

Kendari – Sudah empat tahun Anita (37), bergabung menjadi mitra pengemudi Grab motor di bawah naungan perusahaan PT Grab Indonesia. Pekerjaan itu dilakoninya di sela-sela aktivitasnya sebagai pedagang es kelapa di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Wanita yang akrab disapa Ani ini melakoni profesinya sebagai pengemudi Grab untuk mengais rezeki halal, yang diperuntukkan untuk menambah penghasilan dan membantu kedua orang tuanya.

“Awalnya memang agak malu, tapi setelah saya jalani sebenarnya Grab ini bagus untuk semua kalangan. Bahkan melalui aplikasi ini, saya nge-Grab untuk bisa membantu orang tua saya di rumah,” katanya kepada Kendariinfo, Kamis (21/4/2022).

Pengemudi Grab wanita di Kendari, Anita.
Pengemudi Grab wanita di Kendari, Anita. Foto: Yusrin Ramadhan/Kendariinfo. (21/4/2022).

Menurut Anita, dalam mencari rezeki halal, tidak perlu ada rasa malu, karena setiap pekerjaan jika dilakukan dengan baik, maka dampak yang akan didapatkan juga baik.

“Sebenarnya tidak perlu lagi malu, karena pekerjaan seperti ini kan dampaknya baik, melalui jasa angkutan, kita bisa membantu orang lain, bisa antar jemput paket ataupun penumpang,” ujarnya.

Anita bergabung menjadi mitra Grab motor sejak masuknya PT Grab Indonesia di Kota Kendari. Hingga saat ini, ia masih aktif melakukan pekerjaannya.

“Sejak 2018 adanya Grab di Kendari sampai sekarang. Selain Grab saya berjualan es kelapa,” ungkapnya.

Warga Kelurahan Wuawua, Kecamatan Wuawua ini menjelaskan, agar tidak takut jika ada kejahatan di jalanan saat nge-Grab, sebab teman-teman komunitas Grab akan membantu.

Baca Juga:  Berkas Perkara Prof B Dikembalikan Kejari, Polresta Kendari Tambah 1 Saksi Baru

“Selagi kita dalam kondisi baik-baik di jalan, dalam kondisi bagus bawa Grab, saya rasa tidak ada masalah yang kita hadapi. Soal pelecehan, kita harus berada di komunitas grup Grab, misalkan ada sesuatu di jalan tinggal lapor saja di situ, kalau ada masalah teman-teman Grab lainnya langsung datang,” terangnya.

Untuk menghindari maraknya pelecehan terhadap pengemudi Grab wanita, ia melakukan pembatasan waktu kerja.

“Karena saya perempuan, jadi saya punya batas waktu juga untuk bawa Grab, misalkan saya bawa Grab pagi, itu paling lama sampai jam 7 malam,” pungkasnya.

Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten