Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Terkini

Dinilai Lambat Berikan Penanganan, Keluarga Pasien yang Meninggal di RSUD Kendari Cekcok dengan Petugas

Dinilai Lambat Berikan Penanganan, Keluarga Pasien yang Meninggal di RSUD Kendari Cekcok dengan Petugas
Detik-detik keluarga pasien cekcok dengan pihak RSUD Kota Kendari. Foto: Istimewa. (20/9/2023).

Kendari – Keluarga pasien terlibat cekcok dengan petugas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari pada Rabu (20/9/2023). Cekcok tersebut terjadi karena pihak rumah sakit diduga lambat memberikan penanganan medis terhadap pasien berinisial AS, hingga akhirnya ia meninggal dunia.

Saat dihubungi Kendariinfo, anak AS bernama Hammer menceritakan kronologi cekcok yang melibatkan keluarganya dengan pihak RSUD Kendari.

Awalnya, ia bersama keluarga besarnya dari Kabupaten Konawe Utara (Konut) datang ke Kecamatan Wuawua, Kota Kendari pada Selasa (19/9) pagi.

Pada malam harinya, ayahnya berinisial AS mengalami sakit dengan gejala muntah-muntah. Selanjutnya, pada pukul 23.00 Wita malam, mereka membawa sang ayah ke UGD RSUD Kendari untuk diberikan pelayanan medis.

Sesampainya di sana, Hammer menyebut, ayahnya hanya diberikan terapi. Namun, kondisinya tidak ada perubahan, makin memburuk dan terus mengeluhkan sakit di badan. Ia pun meminta petugas yang berjaga untuk kembali memberikan tindakan medis.

Akan tetapi, kata Hammer, petugas medis terkesan membiarkan ayahnya dalam kamar perawatan. Bahkan, mereka berdalih bahwa pihak rumah sakit belum bisa memberikan penanganan lebih lanjut karena harus menunggu hasil laboratorium di pagi hari dan dokternya hanya ada saat pagi hari juga.

“Selesai diterapi dan pasien juga tidak ada perubahan, sampai pagi juga tidak ada tindakan. Saya konsultasi kapan diberikan tindakan selanjutnya, tapi petugas bilang tunggu hasil lab-nya dan dokter spesialisnya, nanti pagi ada dokternya,” kesalnya.

Baca Juga:  Milad ke-28, Alumni FT UHO Diharap Jadi Pelopor Pembangunan Kendari

Hammer menyebut, ia tidak bisa berbuat banyak dan hanya bisa mendesak petugas medis agar ayahnya diberikan penanganan lanjutan. Namun, lagi-lagi ia harus menemui titik buntu sebab petugas yang berjaga hanya memberinya jawaban yang tak memuaskan.

“Dari jam 1 dini hari itu, sampai pagi, tidak ada mi penanganan lanjutan,” bebernya.

Pada pagi harinya, Rabu (20/9), sekira pukul 07.20 Wita, ayahnya masih belum mendapatkan pelayanan yang baik hingga akhirnya ia harus menghembuskan napas terakhir.

Keluarga korban mengaku menerima kepergian ayah mereka. Namun, yang tidak mereka terima adalah lambatnya pelayanan yang diberikan oleh pihak RSUD Kota Kendari kepada pasien. Pihak keluarga yang tak kuasa menahan amarah kesal dan melontarkan kata-kata kasar.

Selanjutnya, petugas rumah sakit ikut terlibat cekcok dengan keluarga pasien bahkan keluarga pasien nyaris adu jotos dengan seorang security yang melerai. Untungnya, keduanya bisa dilerai dan pihak keluarga selanjutnya memulangkan jenazah korban AS ke Konut.

Atas peristiwa itu, ia berharap agar Pemkot Kendari, pimpinan RSUD Kota Kendari bisa mengevaluasi kinerja anggotanya dalam menjalankan tugasnya sebagai tenaga kesehatan.

Secara terpisah, Direktur RSUD Kota Kendari, Sukirman saat dikonfirmasi, enggan berkomentar banyak.

“Sebentar saya infokan,” pungkasnya.

Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten