Dinsos Sebut Konten Sedekah untuk Anjal dan Gepeng di Kendari Salah Tempat
Kendari – Dinas sosial (Dinsos) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) menyebut sedekah kepada anak jalanan (anjal), gelandangan, dan pengemis (gepeng) di jalanan yang dilakukan para konten kreator salah tempat. Kepala Dinas Sosial Kota Kendari, Abdul Rauf, mengatakan mereka seharusnya membuat konten sedekah pada tempat yang tepat, seperti panti asuhan, pondok pesantren, dan masjid.
“Kita tidak bisa batasi orang, tapi hanya saja tempatnya yang kurang pas. Kami dari Dinsos imbau saja kalau bisa sedekah di panti, pondok, hingga masjid,” kata Rauf, Jumat (17/6/2022).
Menurut Rauf, bukan isi kontennya yang salah tapi lokasinya. Dia mengungkapkan, memberi sedekah di jalanan membuat para anjal dan gepeng menjadi manja. Selain membuat manja, anjal dan gepeng yang tahu di mana lokasi dermawan bersedekah, mereka akan selalu ke sana.
“Mereka semakin manja dan akan ke situ terus. Kalau sering kasih pasti mengganggu aktivitas di jalan karena mereka main di sana, sangat berisiko,” ungkapnya.
Menurut Rauf adanya Peraturan Daerah (Perda) Kota Kendari Nomor 9 Tahun 2014 tentang Pembinaan Anak Jalanan, Gelandangan, Pengemis dan Pengamen sebagai upaya pemerintah untuk membuat mereka tidak manja.
“Kalau sesuai aturan kita dilarang beri infak di jalan, agar anak-anak kita ini tidak manja di situ,” bebernya.
Meski demikian, Rauf kembali menegaskan, pihaknya tidak pernah melarang orang untuk berbuat baik dengan bersedekah. Tapi menurutnya, bersedekah lebih baik di tempat yang cocok kepada orang yang membutuhkan.
“Namanya juga manusia, kita sebatas mengimbau pada mereka, kalau bisa janganlah (sedekah di jalan),” pungkasnya.
