Diterjang Abrasi Pantai, 3 Desa di Konut Bakal Dijadikan Tangguh Bencana

Konawe Utara – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra) berencana menjadikan tiga desa di Kecamatan Sawa sebagai desa tangguh bencana. Program itu bakal direalisasikan usai terjadinya abrasi di sepanjang pantai Desa Laimeo, Kecamatan Sawa.
Tiga desa yang rencananya diubah status jadi Desa Tangguh Bencana di antaranya Desa Laimeo, Tanjung Laimeo, dan Ulu Sawa. Ketiga desa tersebut dianggap rawan dan perlu ditingkatkan kesiapsiagaannya.
Kepala BPBD Konut, M. Abidin mengungkapkan desa tangguh bencana merupakan program Pemkab Konut melalui BPBD guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan di kemudian hari. Dengan adanya peningkatan pada program itu, masyarakat bisa mengantisipasinya dengan baik.
“Beberapa program kita laksanakan salah satunya penetapan desa tangguh bencana di Desa Laimeo, Tanjung Laimeo, dan Ulu Sawa,” ujar dia kepada awak media, Rabu (17/9/2025).
Pencanangan program di tiga desa tersebut tak lain karena adanya fenomena alam yang cukup besar menimpa Desa Laimeo. Hampir sepanjang bibir pantai desa tersebut terkena abrasi. Penggerusan air laut itu mencapai 21 meter mengarah ke pemukiman warga.
Menurutnya, dengan kategori tanggap bencana, Pemkab Konut akan membangun sejumlah fasilitas penunjang kesiapsiagaan Desa Tangguh Bencana.
“Di situ nanti kita akan dirikan pos kesiapsiagaan, masyarakat nya juga dilatih kesiapsiagaannya,” bebernya.
Seperti diberitakan sebelumnya, abrasi pantai mencapai 21 meter di Desa Laimeo. Abrasi itu mulai terjadi sejak Senin (15/9) siang. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konut telah meninjau lokasi dan melakukan berbagai tindakan.
Abrasi Pantai Capai 21 Meter di Sawa, Konut, Ini Penjelasan BMKG





