Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Education

Dosen Diduga Aniaya Mahasiswa Gegara Baju, Humas UM Kendari: Kami Hormati Proses Hukum

Dosen Diduga Aniaya Mahasiswa Gegara Baju, Humas UM Kendari: Kami Hormati Proses Hukum
Gedung Universitas Muhammadiyah Kendari. Foto: Hasmin Ladiga/Kendariinfo. (21/4/2022).

Kendari – Pihak Kampus Universitas Muhammadiyah (UM) Kendari angkat bicara terkait dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh oknum dosen berinisial MA terhadap mahasiswa Prodi Arsitektur Fakultas Teknik berinisial AL.

Humas UM Kendari, Muhammad Ihsan Mattalitti mengatakan pihak kampus sudah mengetahui peristiwa tersebut sejak awal. Menurutnya, institusi tidak pernah menolerir tindakan kekerasan apa pun di lingkungan kampus.

“Kami menghormati proses hukum yang sedang berjalan,” kata Ihsan saat dikonfirmasi awak media, Rabu (24/9/2025).

Ihsan menegaskan UM Kendari berkomitmen menciptakan lingkungan belajar yang aman dan kondusif. Ia menekankan bahwa pihak kampus sama sekali tidak memberi ruang bagi tindak kekerasan dalam bentuk apa pun.

“Jadi kami secara institusi tidak pernah mentolerir bentuk kekerasan apa pun terjadi di lingkungan kampus,” ujarnya.

Namun, upaya mempertemukan oleh kampus tidak berjalan mulus. Pertemuan tatap muka gagal karena keduanya hadir di waktu berbeda, sehingga tidak bisa dipertemukan secara langsung.

“Kami sudah berusaha mempertemukan kedua belah pihak, tetapi tidak bisa bertemu langsung. Dosennya datang pagi, mahasiswanya datang siang,” tuturnya.

Ihsan juga mengungkap adanya perbedaan keterangan terkait kejadian tersebut. Versi dosen MA, ia tidak melakukan penganiayaan melainkan hanya menarik mahasiswa. “Dari keterangan masing-masing ada perbedaan, dosen ini mengaku tidak menganiaya tetapi hanya menarik. Sedangkan mahasiswa ini mengaku dianiaya,” jelasnya.

Baca Juga:  Pria di Kendari Dikeroyok OTK saat Sedang Bermain Game

Di sisi lain, mahasiswa AL menuntut agar dosen tersebut dipecat dari kampus. Namun menurut Ihsan, langkah itu tidak bisa dilakukan secara terburu-buru tanpa mekanisme yang jelas. Ihsan mengatakan, pihak kampus akan tetap melakukan pemeriksaan internal untuk mengumpulkan fakta.

Keputusan akhir terkait sanksi atau tindak lanjut terhadap dosen akan diambil oleh Badan Pembina Harian (BPH) UM Kendari. Ihsan berharap semua pihak bisa menahan diri sambil menunggu hasil pemeriksaan.

Kasus dugaan penganiayaan ini masih dalam proses penyelidikan kepolisian. UM Kendari berjanji akan kooperatif dan mendukung penuh penegakan hukum yang berlaku.

Sementara itu, AL mengaku, penganiayaan itu bermula saat ia duduk di pagar pelataran Kampus UM Kendari. Tanpa kata-kata, tiba-tiba dosen itu langsung menendang dan menarik bajunya berkali-kali.

“Kemudian saya keluar dari pagar, dia langsung membanting saya. Saya bilang kita bicara dulu baik-baik pak,” ujar AL saat ditemui awak media di UM Kendari, Rabu (24/9).

Namun, pemukulan itu coba dilerai oleh beberapa mahasiswa hingga dosen itu menghentikan aksinya. Menurut AL, sang dosen melakukan pemukulan karena diduga tak terima ia menggunakan baju PDH Teknik Lingkungan.

“Baju itu kan saya dikasih juga. Tidak ada juga larangan untuk menggunakan baju yang tidak sesuai dengan jurusan kita,” ujarnya.

Baca Juga:  Olah Kulit Jeruk untuk Urai Styrofoam, Siswa SMAN 2 Kendari Juara LKTI Nasional

Akibat dianiaya, AL mengalami luka-luka di lengan, siku, dan sakit di leher. Usai kejadian, AL melaporkan kasus itu ke Polresta Kendari dan melakukan visum et repertum.

Mahasiswa Arsitektur UM Kendari Lapor Polisi, Diduga Dianiaya Oknum Dosen

Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten