Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Terkini

Dosen Terduga Pelaku Penganiayaan Mahasiswa IAIN Kendari Buka Suara

Dosen Terduga Pelaku Penganiayaan Mahasiswa IAIN Kendari Buka Suara
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari. Foto: Istimewa.

Kendari – Badarwan, oknum dosen terduga pelaku penganiayaan mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari bernama (Erlan) membuka suara terkait pertikaian keduanya pada Kamis (22/8/2024).

Badarwan menjelaskan ada sekelompok mahasiswa yang awalnya melakukan demonstrasi di wilayah kampus berkaitan dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang Undang-Undang Pilkada.

Badarwan mengaku tidak ingin menghalangi aksi demonstrasi tersebut. Apalagi mahasiswa merupakan agen perubahan. Demo tersebut pun mulanya berlangsung kondusif.

Ketika demo berlangsung, Badarwan menyempatkan pulang ke rumah untuk makan siang. Namun tiba-tiba Badarwan menerima panggilan telepon bahwa gedung Auditorium IAIN Kendari diterobos pendemo.

Padahal dalam ruangan itu mahasiswa baru yang sedang mengikuti kegiatan pengenalan budaya akademik kampus di tingkat fakultas.

“Saya diinfokan kalau itu anak-anak yang demo masuk di lokasi kegiatan anak-anak mahasiswa baru. Padahal waktu saya tinggalkan, mereka hanya mendemo dan bakar ban di area kampus saja. Saya kira aman-aman saja,” kata Badarwan.

Selaku penanggung jawab kegiatan, Badarwan tidak ingin acara itu kacau. Apalagi banyak tamu dari luar kampus yang diundang untuk membawakan materi. Ia pun meminta para pendemo agar tidak membuat ulah dalam kegiatan tersebut.

Baca Juga:  Tidak Terima Ditegur saat Miras, Sekelompok Pria Aniaya dan Bacok Mahasiswa UHO Pakai Parang

Tetapi para pendemo nekat membuat keributan. Bahkan mahasiswa bernama Erlan diduga memprovokasi mahasiswa baru agar meninggalkan lokasi auditorium dan bergabung dengan massa aksi menggelar demo mengawal putusan MK.

“Saat itulah terjadi cekcok. Makanya banyak tamu undangan yang mau bawa materi, batal berbicara. Mereka takut kacau lagi,” kesalnya.

Badarwan menegaskan tak pernah ada niat untuk menghalangi mahasiswa melakukan unjuk rasa. Tetapi dia ingin kegiatan terhadap mahasiswa baru tidak diganggu agar jadwal sesuai dengan yang telah ditentukan.

“Kita sudah komunikasikan sebenarnya. Diselesaikan dulu itu kegiatannya mahasiswa baru. Tetapi itu Erlan bicara di megaphone berteriak-teriak di tengah auditorium,” tambahnya.

Saat pertikaian terjadi, Badarwan dan Erlan dihalau sekuriti dan mahasiswa lainnya. Tetapi Erlan yang tak terima justru melaporkan kasus itu ke Polresta Kendari atas dugaan kasus penganiayaan.

Kasus tersebut telah diupayakan diselesaikan secara kekeluargaan. Di mana Badarwan dan Erlan dipanggil pihak kampus dan dipertemukan untuk berdamai.

Saat keduanya dipertemukan pihak kampus di IAIN Kendari pada Minggu (25/8), Erlan menghadiri langsung pertemuan itu, termasuk Badarwan sendiri. Tetapi di tengah-tengah mediasi berlangsung, Erlan beralasan ingin ke kamar mandi untuk buang air kecil, namun tak kunjung kembali.

“Sudah dipertemukan, tetapi dia (Erlan) alasan mau ke kamar mandi dulu. Tapi sampai sekarang dia tidak kembali di lokasi mediasi. Makanya kita balik semua karena sudah malam juga,” tutur Badarwan.

Baca Juga:  Pakai Mobil, Pencuri di Kendari Bawa Kabur 2 Kursi Milik Warga Baruga

Hingga kini, kasus itu belum menemui titik terang. Badarwan pun menyerahkan semua kasus tersebut kepada pihak kampus IAIN Kendari dan kepolisian.

Oknum Dosen di Kampus IAIN Kendari Dilaporkan Polisi Dugaan Kasus Penganiayaan Mahasiswa

Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten