Hadapi Masalah Kemiskinan di Sultra, Begini ‘Obat Penawar’ ala Ruksamin
Kendari – Bakal calon gubernur (Bacagub) Sulawesi Tenggara (Sultra), Ruksamin menyampaikan “obat penawar” untuk menghadapi masalah kemiskinan di Bumi Anoa.
Gagasan tersebut dia sampaikan saat menjadi salah satu pembicara pada forum Leaders Talk yang diinisiasi oleh Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) cabang Kota Kendari di salah satu hotel di Kendari, Kamis (30/5/2024).
Ruksamin menjelaskan, saat ini angka kemiskinan di Sultra menjadi salah satu masalah utama, untuk itu perlu adanya tindakan masif sebagai langkah untuk mengurangi atau pada akhirnya bisa memutus mata rantai kemiskinan.
“Kita punya kawasan industri yang saat ini sudah ada sembilan termasuk dengan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang ada di daerah kita, kalau itu dimanfaatkan dengan baik saya yakin dan percaya ekonominya akan melejit,” katanya.
Meski begitu, hal ini belum mampu mengurangi angka kemiskinan apabila tidak diikuti dengan kebijakan di daerah, karena hanya akan menunjang ekonomi makro tanpa menyentuh Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
“Kalau proyek-proyek PSN ini akan meningkatkan ekonomi skala makro. Tetapi apakah itu akan mengurangi angka kemiskinan? Tentu tidak, karena tidak semua orang bisa menjangkau itu,” lanjutnya.
Untuk itu, Ruksamin telah mencanangkan “obat” yakni dengan pemberian dana Rp500 juta per desa pada setiap tahunnya. Nantinya, dana tersebut salah satu fungsinya akan diberikan kepada para UMKM, sehingga bisa memutar roda perekonomian dari tingkat bawah.
“Inilah yang akan menggerakkan ekonomi di tingkat bawah, kemudian saya yakin dan percaya apabila ini semua ditopang dengan SDM yang mumpuni dengan pemberian beasiswa kepada mahasiswa se-Sultra, insyaallah ekonomi tumbuh, kemiskinan bisa menurun dan Sultra akan sejahtera,” pungkasnya.
