Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Terkini

Informasi 50 Pasien Masuk RSJ Kendari Gegara PCC Hoaks

Informasi 50 Pasien Masuk RSJ Kendari Gegara PCC Hoaks
Dirut RSJ Kendari, Putu Agustin Kusumawati. Foto: Istimewa.

Kendari – Dalam kurun beberapa waktu terakhir beredar pesan berantai soal informasi adanya 5 pasien masuk Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Kota Kendari karena obat PCC (paracetamol, caffeine, dan carisoprodol). Pihak rumah sakit pun memastikan informasi tersebut tidak benar atau hoaks.

Informasi hoaks tersebut menyebutkan RSJ Kota Kendari menerima 50 pasien anak dan remaja. Di mana para pasien memiliki gejala yang sama yaitu tidak sadarkan diri dan berhalusinasi.

“Disampaikan kepada teman-teman, saudara, sahabat untuk melakukan pengawasan ekstra terhadap putra dan putrinya yang sejak semalam sampai saat ini RSJ Kota Kendari kedatangan hingga sampai 50 pasien. Di antaranya ada anak dan remaja dengan gejala yang sama mereka tidak sadarkan diri dan berhalusinasi,” tulis pesan berantai itu.

Pesan hoaks berantai itu juga menyebut para pasien mengonsumsi PCC yang didapatkan secara gratis oleh oknum tidak dikenal. Selain diberikan secara gratis, obat juga diperjualbelikan Rp25 ribu per 10 butirnya.

“Info yang didapatkan dari pasien mereka telah meminum obat yang disebut PCC (mumbul). Obat tersebut didapatkan secara gratis oleh oknum yang mereka tidak kenal dan juga diperjualbelikan seharga Rp25 ribu per 10 butirnya,” sambung pesan berantai itu.

Bahkan informasi itu menyebabkan sudah ada pasien meninggal dunia.

Baca Juga:  Ganggu Kenyamanan Warga, ODGJ di Konawe Dibawa ke RSJ Kendari

“Untuk diketahui sudah ada korban meninggal dunia yang merupakan siswa kelas 6 sekolah dasar (SD) di Kota Kendari. Untuk meminimalisir jatuhnya korban diharapkan kerja sama dari para orang tua untuk melakukan pengawasan terhadap putra dan putrinya. Terima kasih,” bunyi pesan berantai.

Namun Direktur RSJ Kendari, Putu Agustin Kusumawati, menegaskan bahwa informasi tersebut menyesatkan dan tidak benar adanya.

“Informasi ini adalah hoax,” tegas Agustin kepada awak media, Senin (29/4/2024).

Ia memastikan tidak ada satupun pasien masuk ke RSJ Kendari dengan kondisi yang dimaksud. Agustin pun mengatakan saat ini tidak ada lagi peredaran secara bebas jenis obat tersebut.

“Tidak ada satupun kasus yang ada di RSJ Kendari, sehingga ada oknum yang mau up informasi tahun 2017 ini. Sudah tidak ada lagi peredaran secara bebas obat-obat terlarang,” katanya.

Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten