Kepala MTsN 1 Konawe Angkat Bicara Siswi Cedera Tulang Ekor hingga Nyaris Lumpuh

Konawe – Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Konawe Nyuheri Slamet angkat bicara usai siswi inisial AM (12) mengalami cedera tulang ekor hingga nyaris lumpuh setelah terjatuh di dalam kelas.
Nyuheri menyebut, peristiwa itu murni kecelakaan saat para siswa sedang bercanda, sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai pada Rabu (15/10/2025) pagi. Ia juga membantah adanya unsur bullying dalam kejadian itu
“Saya mendapat kabar dari orang tua AM sepulang sekolah. Ibunya bilang, anaknya jatuh dan tak bisa berdiri. Setelah kami telusuri, ternyata anak-anak hanya bermain,” ujar Nyuheri kepada awak media, Kamis (16/10).
Berdasarkan keterangan sejumlah siswa, AM sempat bercanda dengan dua temannya. Saat itu, mereka saling menarik kursi dan tangan hingga korban terjatuh ke lantai.
“Tidak ada yang melihat langsung proses jatuhnya. Semua berlangsung cepat,” kata Nyuheri.
Setelah kabar dugaan bullying itu menyebar luas di media sosial, pihak sekolah dipanggil ke Polres Konawe untuk memberikan keterangan resmi. Nyuheri menegaskan pihaknya terbuka dan siap bekerja sama dengan aparat penegak hukum.
“Kami tidak menutupi apa pun. Ini murni kecelakaan, bukan bullying,” tuturnya.
Sementara itu, Wali Kelas VII-3 MTsN 1 Konawe, Wahyudi Daud mengungkapkan insiden tersebut terjadi sekitar pukul 07.00 Wita, tepat sebelum guru masuk ke ruang kelas. “Dari informasi keluarga, AM jatuh karena kursinya ditarik oleh temannya,” ujarnya.
Menurut Wahyudi, pihak sekolah langsung menindaklanjuti laporan keluarga korban dengan mengonfirmasi para siswa serta guru di kelas tersebut.
“Kami langsung konfirmasi agar tidak muncul kesimpangsiuran,” katanya.
Namun dari hasil penelusuran internal, tidak ada satu pun siswa yang mengaku melihat momen pasti saat korban jatuh. Bahkan, kursi yang disebut-sebut ditarik pun tidak ditemukan di lokasi kejadian.
“Kami di pihak sekolah sama sekali tidak seperti yang diberitakan. Justru sebaliknya, kami adalah pihak yang paling peduli terhadap kondisi para siswa. Kami juga selalu menjaga komunikasi yang baik, baik dengan orang tua maupun anak-anak di sekolah,” jelas Wahyudi.
Ia pun meminta agar masyarakat tidak terburu-buru menyimpulkan bahwa insiden tersebut merupakan tindakan perundungan.
“Semoga kejadian ini menjadi pelajaran bersama agar setiap masalah disikapi dengan tenang, tidak langsung menyudutkan pihak tertentu sebelum fakta yang sebenarnya terungkap,” ujarnya.
Siswi MTsN 1 Konawe Cedera Tulang Ekor Usai Diduga Kursinya Ditarik Teman di Kelas





