Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Terkini

Kepala SMPN 4 Kendari Bantah Adanya Perundungan Siswa: Hanya Bercanda

Kepala SMPN 4 Kendari Bantah Adanya Perundungan Siswa: Hanya Bercanda
Siswa berinisial RF mengalami perundungan dalam ruang kelas. Foto: Istimewa.

Kendari – Kepala SMPN 4 Kendari, Madina, membantah adanya dugaan perundungan terhadap siswa berinisial RF yang terjadi di lingkungan sekolah. Madinah menyebut bahwa dugaan perundungan tersebut hanya bercanda di antara para siswa.

“Inikan anak-anak mereka ini aktif. Jadi mereka saling cubit, bukan berarti adanya penganiayaan,” ujar Madinah, Kamis (21/11/2024).

Meski begitu, Madina mengaku baru menerima informasi tersebut dari para guru bahwa orang tua RF telah melapor ke polisi, Rabu (20/11). Pihak sekolah kemudian memanggil orang tua para siswa untuk mediasi.

“Saya baru mengetahui kasus ini setelah saya ditelepon guru-guru bahwa ada orang tua murid sudah melapor ke polisi. Setelah itu kami melakukan langkah dengan memanggil orang tua kedua belah pihak, agar kasus ini dapat diselesaikan,” bebernya.

Namun orang tua RF, Nina Indriani (34), mengatakan upaya mediasi gagal. Dalam mediasi tersebut, orang tua terduga pelaku memberikan tanggapan yang sama dengan pihak sekolah.

Para orang tua terduga pelaku bersikukuh pemukulan terhadap RF dalam konteks main-main atau bercanda. Nina pun mengaku kecewa, karena tidak ada inisiatif dari orang tua terduga pelaku meminta maaf dalam mediasi tersebut.

Baca Juga:  Aniaya Kakak Ipar Pakai Parang, Pria di Baubau Diringkus Polisi

“Sempat bersitegang, karena salah satu orang tua terduga pelaku membentak. Kekesalan kami tidak ada inisiatif untuk meminta maaf. Mereka meminta mediasi hanya menuju ke pernyataan hitam di atas putih, sehingga tidak terjadi titik temu,” kata Nina.

Perkara itu tetap dilanjutkan ke meja penyidik, karena tidak ada kesepakatan ketika mediasi. Nina berharap laporan ke polisi dapat menjadi pembelajaran bagi pihak sekolah agar tidak terjadi lagi perundungan dalam lingkungan sekolah.

“Kami menolak mediasi, karena sudah tidak kondusif lagi. Kami melanjutkan proses hukum agar menjadi pembelajaran bagi pihak sekolah, karena menurut informasi, kejadian seperti ini bukan hanya satu kali. Sudah ada beberapa kejadian, tetapi alasannya tiga guru bimbingan konseling (BK) tidak maksimal menangani 1.500 siswa,” pungkasnya.

Orang Tua Korban Perundungan Laporkan 4 Siswa SMP Kendari ke Polisi

Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten