KP2MI Sebut Nelayan Sultra Berpeluang Besar Isi Pasar Kerja Global

Kendari – Nelayan serta pelaut di Sulawesi Tenggara (Sultra) dinilai memiliki peluang besar mengisi kebutuhan tenaga kerja di berbagai negara. Hal itu disampaikan Direktur Layanan Pengaduan, Mediasi, dan Advokasi Pekerja Migran Indonesia (PMI) pada Pemberi Kerja Berbadan Hukum, Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI), Mangiring Hasoloan Sinaga, saat sosialisasi di Kota Kendari, Rabu (24/9/2025).
Menurut Mangiring, nelayan Sultra dikenal tangguh di laut dapat menjadi modal kuat dalam skema penempatan PMI secara resmi. Apalagi permintaan tenaga pelaut dan sektor perikanan di sejumlah negara masih sangat tinggi.
“Sulawesi Tenggara ini punya potensi luar biasa dari sisi pelautnya. Mereka bisa mengisi kekosongan peluang kerja yang ada di beberapa negara,” ujarnya.
Mangiring menjelaskan, selama ini negara tujuan tradisional PMI adalah Malaysia, Hong Kong, dan Taiwan. Namun, ke depan peluang penempatan juga terbuka di Eropa, Amerika, hingga Asia Pasifik. Jepang bahkan membuka jalur khusus lewat skema specific skill worker dengan syarat penguasaan bahasa Jepang minimal N4.
Agar potensi besar itu tidak dimanfaatkan pihak-pihak tidak bertanggung jawab, para calon pekerja migran, termasuk nelayan, perlu memastikan keberangkatan melalui prosedur resmi. Dia berharap dengan keterampilan dan jalur yang benar, nelayan Sultra tidak hanya aman dari praktik perdagangan orang, tetapi juga bisa menjadi tenaga kerja unggulan serta berdaya saing di pasar global.
“Jangan mudah tergiur iming-iming gaji besar dari oknum yang tidak jelas izinnya. Periksa dulu ke dinas tenaga kerja atau BP3MI,” imbaunya.





