Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Entertainment

Kritik Polri Lewat Mural, Pemuda asal Buton Boyong Rp50 Juta

Kritik Polri Lewat Mural, Pemuda asal Buton Boyong Rp50 Juta
Penyerahan hadiah pemenang lomba Bhayangkara Mural Festival 2021. Foto: Istimewa. (30/10/2021).

Buton – La Ode Umar Al Suria, pemuda asal Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra) memboyong uang senilai Rp50 juta usai keluar sebagai pemenang pada lomba Bhayangkara Mural Festival 2021 yang digelar di Lapangan Mabes Polri, Sabtu (30/10/2021).

Melalui mural kritikan tentang pungli, Umar berhasil menjadi juara satu pada lomba tersebut. Umar mengaku bangga bisa menjuarai festival ini. Dia juga mengapresiasi Polri yang menyediakan ruang bagi seniman mural untuk berkreasi.

“Pastinya senang karena Kepolisian Indonesia bisa mengapresiasi para seniman mural. Apalagi disediakan wadah untuk berkompetisi seperti ini,” katanya kepada Kendariinfo melalui sambungan telepon, Minggu (31/10).

Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan La Ode Umar Al Suria.
Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan La Ode Umar Al Suria. Foto: Divisi Humas Polri. (30/10/2021).

Umar sendiri merupakan lulusan Jurusan Seni Rupa, Institut Kesenian Jakarta (IKJ) tahun 2016. Dia mulai membuat seni mural sejak kuliah di IKJ.

“Dari lingkungan kuliah. Jadi karena kesenian yaa, sering ikut teman, ikut kakak kelas buat kerjaan mural,” jelasnya.

Saat ditanya soal mengapa dirinya menetap di Jakarta Timur, Umar mengaku, masih ingin mencari pengalaman yang banyak, agar bisa mengaplikasikan seni mural di daerah kelahirannya, Buton.

“Sementara mencari pengalaman, mungkin buat nanti diaplikasikan di daerah. Tapi saya biasa pulang setahun sekali di Buton,” ujar pemuda kelahiran 7 Agustus 1992 itu.

Baca Juga:  Tampil di Kejuaraan Robotik Internasional, Tim Pelajar MAN IC Kendari Raih Juara 1

Umar berharap, agar pemuda-pemudi di Sultra tidak takut untuk berkarya, terutama di bidang seni mural.

“Jangan takut berkarya, terus mencoba, terus latihan. Banyakin referensi buat latihan, jangan takut salah. Kalau untuk awal-awal jangan cari bagusnya dulu, jadi gambar saja apa yang bisa, nanti masalah bagus atau tidaknya nanti mengikuti,” harapnya.

Sementara itu, Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan, lomba mural ini merupakan bukti bahwa Polri dan pemerintah tidak anti kritik serta menghormati kebebasan berekspresi.

Mural kritikan tentang pungki karya La Ode Umar Al Suria.
Mural kritikan tentang pungli karya La Ode Umar Al Suria. Foto: Divisi Humas Polri. (30/10/2021).

“Kami sebagai institusi Polri memegang teguh aturan-aturan yang ada. Arahan dari Bapak Presiden, terkait dengan kebebasan berekspresi sehingga tentunya hari ini adalah bukti kami menghormati kebebasan berekspresi,” ungkap Sigit dalam sambutannya.

Sebelum memulai lomba, Sigit mempersilakan para peserta untuk mengkritik Polri melalui gambar apa pun. Dia menyebut, muralis yang paling pedas dalam mengkritik bakal menjadi sahabatnya.

“Nanti yang gambarnya bagus, khususnya yang tentang Polri, kalau itu gambarnya paling pedas itu juga akan kami terima dan saya jamin yang berani gambar seperti itu akan jadi sahabatnya Kapolri, jadi temannya Kapolri,” pungkasnya.

Dalam perlombaan itu, para peserta memperebutkan Piala Kapolri. Juara 1 mendapat Rp50 juta, juara 2 sebanyak Rp30 juta, dan juara 3 mengantongi Rp20 juta. Sementara tujuh orang lainnya yang menjadi juara harapan, masing-masing mendapat Rp10 juta.

Baca Juga:  Menang 5-1, Tim Putri Lakidende ke Final Jakarta Softball Tournament 2021

Bhayangkara Mural Festival 2021 dengan tema “Peran Generasi Muda untuk Berkreasi dalam Menyampaikan Informasi yang Positif di Masa Pandemi Covid-19” itu awalnya diikuti 803 orang peserta. Namun, setelah melalui seleksi berjenjang, hanya 80 peserta yang mengikuti acara puncak di Jakarta.

Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten