Kronologi Dugaan Pelecehan Mahasiswi di Kendari oleh Dosennya Sendiri hingga Berkali-kali

Kendari – Mahasiswi di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) diduga dilecehkan oleh dosennya sendiri, Prof B. Korban mengalami tindakan tak senonoh tersebut berkali-kali di rumah Prof B di Kelurahan Kambu, Kecamatan Kambu, Kota Kendari.
Tindakan pelecehan tersebut terjadi pada 17 dan 18 Juli 2022. Awalnya, korban dipanggil Prof B datang ke rumahnya untuk membawa rekapan nilai pada Minggu (17/7) sore. Korban lalu datang bersama teman prianya inisial R. Tak berselang lama setelah tiba di rumah Prof B, R langsung diminta untuk pergi membeli makanan dan meninggalkan korban.
“Pada saat itu R keluar beli makanan karena arahan dosen juga. Setelah R pergi, saya hanya tinggal berdua dengan dosen,” kata korban kepada Kendariinfo, Selasa (19/7).

Saat itu, Prof B tiba-tiba saja memberi uang Rp100 ribu kepada korban. Awalnya korban menolak, namun Prof B menyebut uang itu sebagai biaya transpor dan ucapan terima kasih karena telah membantunya. Uang Rp100 ribu itu pun diterima korban.
“Katanya ini uang untuk pulang, uang angkot. Awalnya uangnya saya tolak, saya tidak mau, saya bilang tidak usah, kalau untuk uang pulang ada. Tapi dosen bilang uang itu karena sudah bantu dia. Nah, saya terimalah uangnya,” jelas korban.
Sebagai ucapan terima kasih, korban lalu menjabat tangan Prof B. Saat itu, korban langsung mendapat pelecehan seksual dari Prof B. Usai melancarkan aksinya, Prof B lalu meninggalkan korban karena ingin mengantar istrinya. Akibat pelecehan yang dialaminya, korban lalu menangis di rumah tersebut.
“Kemudian dia (Prof B) pergi, posisinya saat itu saya sendiri dan menangis di situ. Tidak lama kemudian teman saya R ini datang yang belikan makanan. Tapi saya tidak cerita ke R,” ungkap korban.
Pada Senin (18/7), korban kembali mengalami pelecehan seksual dari Prof B. Waktu itu, korban kembali dipanggil Prof B untuk menemuinya pada pukul 08.00 WITA. Korban pun kembali mengajak R untuk menemaninya ke rumah Prof B. Di sana, korban juga bertemu dengan teman perempuannya yang lain inisial E.
“Saya masuk ke rumah dosen itu dengan teman saya. Saya diberi semacam kode mata, dia (Prof B) angkat kening begitu. Pada saat dikode seperti itu, saya sudah paham bapak ini kode karena saya bawa teman,” bebernya.
Prof B sempat bertanya kepada korban, alasan membawa temannya. Korban pun meminta maaf dan Prof B memakluminya. Korban pun mengatakan kepada Prof B bahwa tugas yang diberikan telah selesai dikerjakan. Saat menyetorkan tugas tersebut, Prof B mengajak korban untuk berbincang-bincang.
“Tak lama kemudian dia (Prof B) bilang, ini sudah mau jam 9 dan saya disuruh ke jurusan,” ujarnya.
Setelah perbincangan selesai, korban pamit pulang dan menjabat tangan Prof B. Namun saat itu, korban kembali mengalami pelecehan seksual dari Prof B. Akibat pelecehan tersebut, korban melaporkan Prof B ke polisi.
“Di situ saya tidak tau mau bikin apalagi lagi. Iya, saya menangis lagi. Saya sebenarnya enggak berani speak up. Saya memberanikan cerita hanya ke teman saya E itu,” tutupnya.
Laporan itu dibenarkan Kasat Reskrim Polresta Kendari, AKP Fitrayadi. Dia mengatakan, korban sebenarnya enggan melapor karena takut kasusnya diketahui banyak orang. Namun, agar kasus tersebut tidak terjadi pada mahasiswi yang lain, korban akhirnya memberanikan untuk melapor.
“Mahasiswi ini tidak mau melapor, dia malu sekali. Tapi korban akhirnya mau melapor karena dia tidak mau juga kasus serupa terjadi ke orang lain,” kata Fitrayadi.
Fitrayadi mengungkapkan, laporan korban tertuang dalam pengaduan Nomor B/789/VII/2022/Reskrim pada tanggal 18 Juli 2022 lalu. Dalam surat laporan itu, korban mengaku mengalami tindak pidana pelecehan seksual dari dosennya sendiri Prof B. Dari laporan itu, polisi akan segera melakukan pemanggilan terhadap terduga pelaku.
“Ini pelakunya segera saya lakukan pemanggilan,” pungkasnya.
Diduga Lecehkan Mahasiswi Sendiri, Oknum Dosen di Kendari Dilapor ke Polisi

