Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Terkini

Labengki Beach Hut di Konut Manfaatkan Panel Surya, Dukung Langkah Energi Hijau

Labengki Beach Hut di Konut Manfaatkan Panel Surya, Dukung Langkah Energi Hijau
Fasilitas di Labengki Beach Hut. Foto: Hasmin Ladiga/Kendariinfo. (16/11/2024).

Konawe Utara – Labengki Beach Hut merupakan salah satu destinasi wisata yang menjadi daya tarik utama di Pulau Labengki, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra). Keindahan alam yang asri dan jauh dari hiruk pikuk kota membuat tempat itu menjadi pilihan favorit bagi wisatawan untuk merasakan ketenangan dan menikmati pemandangan laut memukau.

Namun, karena lokasinya yang terpencil di tengah pulau, Labengki Beach Hut menghadapi tantangan penyediaan listrik. Tidak adanya akses listrik dari PLN membuat pengelola harus mencari solusi alternatif untuk memenuhi kebutuhan daya, terutama bagi wisatawan yang menginap.

Sebagai langkah inovatif, pihak pengelola memanfaatkan panel surya atau pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) tersebar sebagai sumber energi tambahan. Saat ini, terdapat dua unit panel surya yang digunakan untuk menyuplai listrik ke sejumlah cottage di kawasan Labengki Beach Hut.

Panel surya pada salah satu cottage di Labengki Beach Hut, Pulau Labengki, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra).
Panel surya pada salah satu cottage di Labengki Beach Hut, Pulau Labengki, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra). Foto: Hasmin Ladiga/Kendariinfo. (16/11/2024).

Dari total 10 cottage, hanya dua yang bisa menikmati listrik pada siang hari, yaitu kamar 4 dan kamar 7. Kedua kamar itu mendapatkan daya dari panel surya dengan kapasitas berbeda. Kamar 4 memiliki daya sekitar 1000 Watt, sedangkan kamar 7 memiliki kapasitas 600 Watt.

Daya yang dihasilkan umumnya digunakan untuk keperluan dasar, seperti mengisi daya ponsel, menyalakan tiga lampu, serta menghidupkan kipas angin. Hal itu memberikan kenyamanan tambahan bagi wisatawan yang menginap, meskipun pasokan listriknya terbatas.

Owner Labengki Beach Hut, Abdul Malik, mengungkapkan kehadiran panel surya sangat membantu mencukupi kebutuhan listrik di tempatnya. Menurutnya, penggunaan energi terbarukan menjadi solusi terbaik mengatasi keterbatasan pasokan listrik di wilayah terpencil, seperti Pulau Labengki.

“Panel surya ini memberikan manfaat besar, terutama bagi wisatawan yang membutuhkan daya untuk mengisi baterai gadget atau peralatan elektronik lainnya. Dengan adanya panel surya, setidaknya ada beberapa cottage yang tetap memiliki listrik, meskipun pada siang hari,” ujar Abdul Malik.

Baca Juga:  Ular Piton 1,5 Meter Mati Dipukul Kayu saat Melintas di Jalan Konawe
Sistem pengatur panel surya pada salah satu cottage di Labengki Beach Hut, Pulau Labengki, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra).
Sistem pengatur panel surya pada salah satu cottage di Labengki Beach Hut, Pulau Labengki, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra). Foto: Hasmin Ladiga/Kendariinfo. (16/11/2024).

Meski demikian, penggunaan panel surya di Labengki Beach Hut masih terbatas. Abdul Malik mengaku pihaknya masih mengandalkan generator diesel sebagai sumber utama listrik, terutama saat malam hari ketika konsumsi listrik lebih tinggi.

Kendati masih bergantung pada tenaga diesel, langkah Labengki Beach Hut memanfaatkan energi matahari menjadi contoh nyata penggunaan energi baru terbarukan sangat penting bagi sektor pariwisata. Penggunaan energi bersih tidak hanya mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, tetapi berkontribusi dalam upaya pelestarian lingkungan.

Para wisatawan yang berkunjung pun menyambut baik inisiatif itu. Salah satu pengunjung, Ipang, sangat mengapresiasi langkah Labengki Beach Hut dalam memanfaatkan energi surya. Menurutnya, penggunaan panel surya mencerminkan kepedulian terhadap lingkungan sekaligus memberikan kenyamanan bagi pengunjung.

“Senang melihat ada upaya untuk menggunakan energi terbarukan di tempat wisata seperti ini. Selain lebih ramah lingkungan, listrik dari panel surya juga membantu kami tetap bisa menggunakan alat elektronik saat siang hari,” kata Ipang.

Ke depannya, Abdul Malik berharap bisa menambah jumlah panel surya agar lebih banyak cottage yang mendapatkan pasokan listrik sepanjang hari. Namun, hal itu membutuhkan investasi yang tidak sedikit. Oleh karena itu, ia akan melakukan pengadaan secara bertahap.

Pemanfaatan energi terbarukan di sektor pariwisata memang menjadi tren yang semakin berkembang. Banyak destinasi wisata mulai beralih ke energi ramah lingkungan untuk mendukung keberlanjutan industri pariwisata. Labengki Beach Hut menjadi salah satu contoh. Meskipun berada di lokasi terpencil, penggunaan energi bersih tetap bisa diterapkan.

Penggunaan panel surya juga diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi pelaku usaha wisata lainnya. Dengan semakin banyaknya destinasi yang beralih ke energi ramah lingkungan, sektor pariwisata bisa berkembang tanpa mengorbankan kelestarian alam.

Sementara itu, wisatawan juga bisa berperan dalam mendukung pariwisata berkelanjutan. Dengan memilih destinasi yang menerapkan prinsip ramah lingkungan, wisatawan secara tidak langsung turut mendorong pengelola tempat wisata untuk semakin mengembangkan praktik energi berkelanjutan.

Baca Juga:  Prakiraan Cuaca di Sultra Besok dan 10 Wisata Didominasi Cerah Berawan

Labengki Beach Hut saat ini masih terus berupaya meningkatkan kapasitas energi terbarukan yang digunakan. Dengan semakin banyaknya wisatawan yang datang, kebutuhan akan listrik juga semakin meningkat. Oleh karena itu, pengembangan infrastruktur listrik berbasis tenaga surya menjadi salah satu prioritas ke depan.

Meski masih menghadapi berbagai tantangan, langkah Labengki Beach Hut memanfaatkan panel surya menjadi bukti pariwisata dan keberlanjutan bisa berjalan beriringan. Dengan inovasi dan dukungan yang tepat, bukan tidak mungkin destinasi itu bisa sepenuhnya mengandalkan energi terbarukan di masa depan.

Labengki Beach Hut bukan hanya menawarkan pesona alam, tetapi juga menunjukkan komitmen dalam mendukung pariwisata berkelanjutan. Dengan terus mengembangkan energi bersih, destinasi itu bisa menjadi contoh bagi tempat wisata lainnya di Indonesia.

Menurut Kepala Bidang (Kabid) Energi Baru Terbarukan, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sultra, Dewi Rosaria Amin, hingga saat ini pengadaan PLTS seluruhnya melalui pendanaan anggaran pendapatan belanja negara (APBN), sehingga belum pernah ada bantuan pembangunan PLTS dari APBD di Sultra.

“Anggaran yang dipakai sangat besar. Jadi sampai saat ini belum pernah ada pendanaan pembuatan PLTS itu dari APBD. Adanya hanya dari hibah kementerian atau dari internasional,” katanya kepada Kendariinfo, Rabu (26/2/2025).

Khusus di Pulau Labengki, sebenarnya sudah pernah ada wacana untuk pembuatan PLTS. Proyek tersebut sudah mulai dirancang pada tahun 2023 lalu, tetapi hingga 2024 belum juga berjalan.

“Sepertinya ada sedikit kendala soal proyek tersebut. Informasinya akan segera dilanjutkan pada tahun ini,” lanjut Dewi.

Dia menyebut masyarakat di kepulauan Sultra umumnya banyak menggunakan solar home system (SHS) untuk kebutuhan sehari-hari mereka. Menurutnya, langkah tersebut sudah sangat baik dalam mendukung keberlangsungan energi hijau di Sultra.

Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten