Materi Stand Up Komedinya Dinilai Lecehkan Salah Satu Suku di Sultra, Raim Laode Minta Maaf
Kendari – Komedian asal Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra), Raim Laode baru-baru ini menjadi sorotan warganet di Kota Kendari. Pasalnya, video stand up comedy-nya viral dan mendapat kecaman karena dinilai telah menghina makanan khas salah satu etnis di Sultra.
Melalui akun Instagramnya, Raim mengunggah video klarifikasi dan permohonan maaf atas materi stand up komedinya yang telah menyinggung masyarakat Kota Kendari.
“Pertama saya mau berterima kasih kepada kakak-kakak saya dan orang tua saya yang ada di Kendari telah menegur saya lewat DM. Itu berarti ada intensitas peduli tentang perkembangannya saya, saya mau bilang terima kasih, semoga saya dewasa terus ke depannya,” kata Raim dalam video klarifikasinya, Selasa (4/10/2022).
Dia menjelaskan, video yang viral itu merupakan pertunjukan stand up komedinya tiga tahun lalu, dan sempat diunggah di channel YouTube-nya. Namun, kemudian video tersebut dihapus karena pihaknya menyadari bahwa materi komedinya itu bisa saja menyinggung beberapa pihak.
“Materi dan video stand up saya yang beredar yang membuat gaduh, itu adalah materi pertunjukan stand up saya tiga tahun lalu. Durasinya satu jam full, dan ter-upload di channel YouTube-nya saya. Hanya saja sudah lama kami hapus, karena kami sudah menyadari, takutnya ada hal yang tidak kita ingin, walaupun konteksnya dalam berkomedi dan berkarya,” jelas Raim.
Barulah sekarang, video stand up komedinya itu kembali di-upload oleh seseorang di Facebook, dengan durasi yang telah dipangkas menjadi 40 menit.
“Mungkin karena perkembangan waktu, ada yang sudah terlanjur men-download dan meng-upload kembali ke Facebook tanpa sepengetahuannya saya dan seizin saya, dan dipotong durasinya dari satu jam menjadi 40 menit. Sehingga kalau kita nonton kehilangan dari konteksnya,” terangnya.
Kendati demikian, penjelasan yang dirinya katakan tidak dapat membenarkan video stand up komedinya. Raim secara terbuka menyampaikan permohonan maaf.
“Apa yang saya bilang ini tidak membenarkan atas apa yang terjadi. Tetap saya harus meminta maaf karena telah membuat gaduh,” sambungnya.
Raim pun mengungkapkan, materi stand up komedinya yang viral itu tidak ada niatan untuk merendahkan salah etnis yang ada di Kota Kendari. Sebagai orang yang tumbuh dan berkembang di Kota Lulo, bit stand up nya tidak memiliki tujuan mencela salah satu suku di Sultra.
“Saya orang yang tumbuh dan besar di Kendari, tidak mungkin mau merendahkan saudaranya saya, untuk itu saya minta maaf. Di mana pun saya berada, stand up di mana pun saya dengan bangga mempromosikan Sultra secara sadar dan bangga, pariwisatanya. Bahkan di beberapa kesempatan rajin stand up menggunakan kain tenun sarung dari Sultra. Jadi tidak mungkin rasa-rasanya saya merendahkan saudaraku sendiri,” ungkap Raim.
Juara empat kompetisi Stand Up Comedy Academy (SUCA) musim kedua Indosiar itu kembali menegaskan permohonan maafnya.
“Saya harus tetap meminta maaf, dan berterima kasih kepada teman-teman karena sudah ditegur. Terima kasih untuk tegurannya, jika ada pintu maaf itu tolong saya dibukakan lebar-lebar. Jika pintu itu masih terlalu rapat, saya berdoa semoga waktu bisa membukanya perlahan-lahan. Permintaan maaf saya ini tulus dari hati,” tegasnya.