Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Konten Pilihan

Mengintip 5 Keindahan Alam Sekaligus di Napabale Muna

Mengintip 5 Keindahan Alam Sekaligus di Napabale Muna
Puncak Napabale. Foto: Buyung/Kendariinfo. (15/5/2021).

Muna – Keindahan alam yang tersebar di seluruh penjuru negeri membuat Indonesia wajar disebut surga di bumi. Dan tampaknya, kepingan surga itu juga jatuh di sebuah wisata bernama Napabale di Desa Lohia, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Konon katanya, nama Napabale berasal dari kata napa dan bale. Dalam bahasa Indonesia, artinya pelabuhan dan tempat orang mengambil daun pandan muda, yang memang banyak tumbuh di sekitar Desa Lohia.

Bagi yang belum tahu soal wisata tersebut, Kendariinfo kali ini telah merangkum lima keindahan alam sekaligus jika berkunjung ke Napabale.

1. Danau Napabale

Keindahan alam Danau Napabale berbeda dengan danau yang lain. Jika air danau pada umumnya terasa tawar, danau ini justru asin. Hal itu disebabkan air Danau Napabale terhubung langsung dengan laut lepas.

Wisatawan dapat menikmati keindahannya dengan mengitari seluruh area danau menggunakan sampan sewaan yang mudah ditemui di sekitar area Danau Napabale. Sejauh mata memandang, wisatawan akan disuguhkan keelokan air danau yang biru kehijauan dan keindahan hamparan perbukitan.

2. Terowongan Napabale

Jadi yang menghubungkan Danau Napabale dengan laut lepas adalah sebuah terowongan alami sepanjang 30 meter. Selain sebagai aliran air laut ke danau, terowongan tersebut juga dijadikan lokasi wisata bagi para pengunjung.

Terowongan tersebut dapat dilewati menggunakan sampan jika air laut sedang surut. Sayangnya saat air pasang, terowongan tertutup sepenuhnya oleh air.

Namun selain melihat keindahan terowongan dari atas sampan, cara menyelam juga sangat mengasyikan untuk menikmati air laut yang terhubung dengan danau tersebut.

3. Pantai Pasir Putih

Destinasi selanjutnya yang wajib dikunjungi adalah Pantai Pasir Putih. Lokasinya berada di seberang Danau Napabale yang hanya dipisahkan sebuah bukit. Sampan nelayan yang dijumpai di sekitar danau juga siap mengantar wisatawan ke sini.

Baca Juga:  Antara Hidup dan Mati di Laut Banda

Sebelum tiba di Pantai Pasir Putih, sampan akan melewati terowongan yang menghubungkan Danau Napabale dan laut lepas tadi.

Keindahan luar biasa juga dapat dinikmati di Pantai Pasir Putih. Di pantai ini, pengunjung bisa bermain ombak, berenang di tepian, hingga berjemur di bawah sinar matahari langsung.

4. Puncak Napabale

Jika ingin melihat penampakan gugusan pulau, lautan lepas, Danau Napabale, hingga Pantai Pasir Putih dari ketinggian, di sinilah tempatnya, Puncak Napabale.

Puncak Napabale menyuguhkan pemandangan mengagumkan nan indah. Kurang lengkap rasanya jika berkunjung ke Napabale tidak mengabadikan momen di bukit yang satu ini.

Biasanya, pengunjung datang ke Puncak Napabale untuk berfoto ria, menenangkan diri dari kejenuhan hiruk pikuk perkotaan, atau sekadar menikmati keelokan semesta dari atas ketinggian.

5. Danau Ubur-ubur

Dan keindahan alam Napabale terakhir yang wajib dikunjungi adalah sebuah danau dengan ubur-ubur di dalamnya. Lokasinya terbilang unik, dan baru ditemukan pada Oktober 2016 lalu. Wajar jika masih asing terdengar.

Walaupun jumlahnya relatif lebih sedikit dari Danau Ubur-ubur di Kalimantan Timur (Kaltim), sensasi baru menyelam akan didapat jika bersentuhan langsung dengan makhluk air tanpa tulang yang satu ini di sana.

Untuk ke danau ini, pengunjung akan disuguhkan pemandangan unik. Dari melewati Danau Napabale, melalui terowongan alami, menanjak bukit, hingga melintasi hutan yang masih terjaga keasriannya.

Akses ke Danau Ubur-ubur memang membutuhkan perjuangan. Sebelum tiba di lokasi, pengunjung harus melewati tebing dan hutan rimbun. Dari garis pantai ke lokasi danau, masih membutuhkan waktu selama satu jam. Jadi bikin keringat bercucuran pastinya.

Baca Juga:  Buton Bakal Dikunjungi KRI Dewaruci dalam Muhibah Budaya Jalur Rempah 2022

Transportasi dan akomodasi

Untuk menuju ke Napabale, wisatawan dapat menggunakan kendaraan pribadi maupun transportasi umum. Untuk sampai ke sana, tidak membutuhkan waktu yang telalu lama. Dari Kota Raha menuju Desa Lohia, jaraknya hanya 15,6 km dengan waktu tempuh 31 menit saja.

Namun bagi yang memulai perjalanan dari Kota Kendari, aksesnya bisa melalui jalur laut dan udara. Untuk jalur laut dari Kendari menuju Raha, waktu tempuhya lima jam perjalanan menggunakan kapal penumpang yang beroperasi setiap hari.

Sementara bagi yang menggunakan transpotrasi udara, wisatawan dapat melalui Bandara Haluoleo Kendari menuju Bandara Sugimanuru Muna. Sayangnya, belum ada maskapai yang langsung melayani penerbangan Kendari – Muna. Kecuali terlebih dahulu transit di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Jika telah sampai di Bandara Sugimanuru, perjalanan dapat dilanjutkan dengan kendaraan roda dua maupun roda empat. Jarak dari bandara ke Napabale sekitar 34,2 km dengan waktu tempuh satu jam perjalanan.

Akses transportasinya memang terbilang mudah. Sayangnya, akomodasi seperti penginapan, hotel, homestay, atau tempat tinggal bagi wisatawan di sekitar Napabale belum disediakan pemeritah setempat. Wisatawan yang ingin menginap di sekitar wisata tersebut disarankan membawa perlengkapan sendiri, seperti tenda, alas tidur, dan makanan yang cukup.

Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten