Pasca-kecurian di Museum Sultra, Laskar LAT: Harus Ada Peningkatan Perawatan dan Keamanan
Kendari – Kasus pencurian koleksi benda peninggalan sejarah budaya di Museum Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menarik perhatian organisasi dan tokoh adat.
Salah satunya Ketua Laskar Lembaga Adat Tolaki (LAT) Sultra, Aguslan. Saat ditemui di Museum Sultra, dia mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi museum yang kurang terawat.
“Di sini tempatnya disimpan benda-benda yang sangat berharga bagi masyarakat Tolaki. Sayangnya, saya lihat di sini kurang dipelihara,” ujarnya, Rabu, (27/1/2021).
Aguslan berharap Pemerintah Provinsi Sultra agar lebih memperhatikan perawatan dan pengamanan di sekitar museum tersebut.
“Untuk Pemprov Sultra, janganlah hanya membangun gedung-gedung yang besar. Tetapi lihat museum yang sudah ada ini, selain untuk menyimpan benda sejarah, ini juga jika dikelola dengan baik bisa menjadi potensi untuk mendapatkan PAD,” ungkapnya.
Hal senada juga dikatakan Ketua Komunitas Seni dan Budaya Tolaki (KSBT) Sultra, Dedi Siswanto. Dia menilai kurangnya perawatan di gedung penyimpanan benda-benda bersejarah tersebut.
“Kalau kita lihat kondisi di sekitar museum, pengelolaannya kurang terawat, baik itu perawatan di luar dan dalam gedung museum itu sendiri,” ujarnya.
Lanjut Dedi, ia juga menyesalkan kurangnya keamanan di sekitar museum yang dinilai tidak ada penjagaan berupa petugas keamanan dan kamera pengawas CCTV.
“Saya menyesalkan terkait terlambatnya pemasangan kamera pengawas atau CCTV di sekitar lokasi museum ini,” pungkas Dedi Siswanto.