Pedagang Pasar Baruga Keluhkan Bau Sampah yang Menumpuk, Padahal Sudah Sering Diadukan
Kendari – Sejumlah pedagang Pasar Baruga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengeluhkan persoalan sampah yang menumpuk di tempat pembuangan sementara.
Selain menumpuk karena tidak segera diangkut, keberadaan sampah juga menimbulkan bau tak sedap dan pemandangan kumuh di sekitar pasar.
Salah seorang pedagang Pasar Baruga, Nursan mengatakan, tumpukan sampah di sana sangat mengganggu aktivitas mereka.
“Baunya sudah pasti mengganggu lah, kita beraktivitas juga terganggu kasihan, lihat saja sampahnya sampai menggunung begitu,” katanya, Jumat (19/3/2021).
Menurut Nursan, penumpukan sampah terjadi karena pengangkutan dilakukan setelah dua sampai tiga hari.
“Kadang hanya dua truk, jadi sampahnya tidak pernah terangkut semua, selalu ada sisanya,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, pedagang dan pengunjung telah berulang kali mengadukan persoalan sampah ke pengelola, namun hingga kini belum bisa teratasi.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK), Nismawati menyebut, volume sampah di Pasar Baruga sangat banyak. Bahkan dua truk sampah yang dikirim setiap hari tidak dapat mengangkut tumpukan sampah sekaligus.
“Biasanya sopir truk yang bertugas itu satu orang, dan empat orang yang lainnya itu sebagai pengangkut. Sekarang kan pengangkutan masih manual jadi kadang memang ada sisa-sisa sampah yang tidak diangkut, karena mobil juga terbatas,” ungkapnya.
Rencananya, Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari akan memberikan sembilan unit truk tambahan dan lima kontainer untuk mengatasi sampah di Pasar Baruga.
“Semoga nanti kalau mobil dan kontainer dari pemerintah kota sudah ada, sampah-sampah bisa terangkut semua, tanpa sisa,” pungkas Nismawati.
Laporan: Igha