Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Pemerintah

Pemprov Sultra Teken MoU Tentang Penelitian Jantung dan Pembuluh Darah dengan 2 RS

Pemprov Sultra Teken MoU Tentang Penelitian Jantung dan Pembuluh Darah dengan 2 RS
Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi dalam menandatangani MoU dengan dua rumah sakit. Foto: JGS/Frans Patadungan. (25/4/2022).

Pemerintah – Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi, menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman antara Rumah Sakit (RS) Jantung Pembuluh Darah dan Otak (RSJPDO) Oputa Yi Koo dengan RS. Jantung Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK) serta RS. Pusat Otak Nasional (RSPON), Senin (25/4/2022).

Penandatanganan MoU yang dilakukan di Aula Merah Putih Rumah Jabatan (Rujab) gubernur tersebut memuat tentang penelitian di bidang jantung dan pembuluh darah dan jejaring rujukan pelayanan, sumber daya manusia (SDM), pengembangan layanan dan sumber daya manusia serta penelitian di bidang strok.

Turut hadir Direktur Utama Rumah Sakti Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta, Iwan Dakota bersama tim pengampu, dan Direktur Utama Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Jakarta Mursyid Bustami, bersama segenap tim pengampu.

Penandatanganan MoU oleh para pihat terkait tentang Penelitian Jantung dan Pembuluh Darah.
Penandatanganan MoU oleh para pihat terkait tentang Penelitian Jantung dan Pembuluh Darah. JGS/Frans Patadungan. (25/4/2022).

“Kami berharap semoga agenda yang kita laksanakan pada kesempatan ini, bernilai manfaat dalam mendorong kemajuan daerah Sultra khususnya, dan secara umum untuk kemajuan bangsa dan negara Indonesia tercinta,” kata Gubernur Ali Mazi.

Penandatanganan MoU ini disebutkan sebagai suatu langkah strategis dalam rangka menjalin hubungan kerja sama beberapa tahun ke depan sekaligus sebagai dasar pelaksanaan kerja sama kegiatan lainnya.

Selain itu, MoU tersebut merupakan kelanjutan atas proses jaringan IT Kesehatan, yang menurut pihak RSJPDHK sangat memuaskan. MoU ini tentang jejaring rujukan pelayanan, sumber daya manusia (SDM) serta penelitian di bidang jantung dan pembuluh darah dan jejaring rujukan pelayanan, pengembangan layanan dan sumber daya manusia serta penelitian di bidang strok.

Baca Juga:  14 Raja Hadiri Pelantikan Majelis Adat Kerajaan Nusantara Sultra

Ia berharap MoU ini akan menjadi payung kegiatan beberapa program strategis yang diamanatkan Departemen Kesehatan sehingga dapat dipertanggungjawabkan sesuai ketentuan yang berlaku, dihasilkan indikator yang terukur, penyerapan anggaran yang optimal dan akuntabel, serta KPI pelayanan dan keuangan dapat dicapai, dan pada akhirnya MoU akan menghasilkan mutual benefit bagi kedua lembaga bahkan manfaat bagi masyarakat dan negara.

Gubernur Ali Mazi dalam sambutannya juga mengungkapkan berbagai fakta mengenai penyakit jantung dan pembuluh darah tersebut. Berdasarkan laporan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization) pada tahun 2005, kasus kematian penyakit jantung dan pembuluh darah di dunia sebanyak 17,5 juta orang.

Para pihak terkait dalam kegiatan penandatanganan MoU.
Para pihak terkait dalam kegiatan penandatanganan MoU. Foto: JGS/Frans Patadungan. (25/4/2022).

Di Indonesia, beberapa provinsi memiliki tingkat persentase yang tinggi mengenai penyakit jantung dan pembuluh darah, di mana Hipertensi merupakan salah satu dari lima faktor risiko primer penyakit jantung koroner disamping Dislipidemia, Diabetes mellitus, dan merokok yang dikenal sebagai penyakit Kardiovaskuler.

Berdasarkan hasil prevalensi hipertensi melalui motode wawancara, Provinsi Papua memiliki nilai prevalensi hipertensi paling rendah dan Provinsi Sulawesi Utara memiliki nilai prevalensi hipertensi paling tinggi. Sedangkan Sultra merupakan provinsi yang memiliki nilai mendekati rata-rata Indonesia yakni hampir mendekati 8,5. Nilai prevalensi hipertensi ini sendiri merupakan salah satu parameter untuk mengukur rasio primer penyakit jantung.

Berdasarkan data tiga tahun terakhir, kunjungan pelayanan jantung di Provinsi Sultra sampai dengan tahun 2021 (bulan Oktober) adalah 44.498 jumlah kunjungan pasien jantung. Di samping itu, data prevalensi jantung kawasan Regional Timur Indonesia (10 provinsi) berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2018 sebesar 1,48 persen

Baca Juga:  Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kendari, 26 Maret 2023

Berangkat dari hal-hal tersebut, maka salah satu program strategis, Gubernur Ali Mazi adalah Pembangunan Rumah Sakit Jantung Pembuluh Darah dan Otak (RSJPDO) di Provinsi Sultra, yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sultra tahun 2018-2023.

“Kami memandang rumah sakit tersebut sangat dibutuhkan tidak hanya bagi masyarakat Sultra, tetapi juga di luar Sultra, karena masyarakat dapat mengakes secara langsung pelayanan Kesehatan Jantung Pembuluh Darah dan Otak secara terjangkau,” ungkapnya.

RSJPDO diharapkan menjadi rumah sakit rujukan di Kawasan Timur Indonesia yang mencakup sepuluh provinsi, selain Provinsi Sultra, yaitu Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua barat. Dengan total jumlah penduduk berdasarkan data BPS Tahun 2020 adalah sekitar 23,46 juta jiwa.

Saat ini progres pembangunan fisik RSJPDO Oputo Yi Koo sudah mencapai 65 persen, terdiri dari 17 lantai, di mana pemanfaatan setiap lantai sudah berdasarkan hasil koordinasi dan masukan dari pihak Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dari RSJPDHK serta RSPON.

“Melalui kesempatan ini kembali kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Menteri Kesehatan RI bersama jajaran Kementerian Kesehatan RI yang telah mendukung penuh pembangunan Rumah Sakit Jantung Pembuluh dan Otak Oputa Yi Koo Provinsi Sultra,” pungkasnya.

Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten