Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Terkini

Pencurian di Museum Sultra, Tamalaki Wonua Ndoolaki Minta Kepala Museum Diganti

Pencurian di Museum Sultra, Tamalaki Wonua Ndoolaki Minta Kepala Museum Diganti
Ketua Laskar LAT Sultra, Aguslan (Kiri) bersama Ketua KSBT Sultra, Dedi (Kanan). Foto: Hasbir/Kendariinfo. (27/1/2021).

Kendari – Organisasi masyarakat adat Tamalaki Wonua Ndoolaki (Tawon) meminta Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Ali Mazi untuk mengganti kepala Museum sebagai buntut dari kasus pencurian benda pusaka, Selasa (27/1/2021).

“Saya meminta kepada Gubernur Sultra untuk mengganti kepala museum saat ini yang dijabat Dody Syahrul Syah, sebagai bentuk pertanggung jawabannya atas kasus ini,” ujar Ketua Umum Tawon, Ahmad saat ditemui di Museum Provinsi Sultra, Rabu (27/1).

Ahmad menyesalkan kasus pencurian di museum. Dia menyebut, Museum Sultra merupakan tempat penyimpanan benda-benda pusaka kerajaan dan peninggalan berharga leluhur adat suku Tolaki.

“Saya selaku Ketua Tamalaki Wonua Ndoolaki mengutuk keras oknum tertentu yang melakukan pencurian di Museum Provinsi Sultra, dan meminta pihak pemerintah dan kepolisian sesegera mungkin mengungkap kasus ini,” tegasnya.

Lanjut Ahmad, pihaknya juga akan melakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi untuk menjaga keamanan museum.

“Kami akan menurunkan massa untuk aksi besaran-besaran, terkait hilangnya benda-benda peninggalan tersebut serta terkait kondisi museum yang tampak kumuh,” pungkasnya.

Selain itu, Tamalaki Wonua Ndoolaki bersama beberapa ormas lainnya berencana untuk melakukan pembersihan atau kerja bakti di sekitar museum.

Baca Juga:  Dipercaya Jadi Duta UMKM, Sasmita Optimis Kembangkan Ekonomi Kendari Lewat Pengusaha
Ketua Laskar LAT Sultra, Aguslan saat mengecek Kondisi Museum Sultra yang dicuri.
Ketua Laskar LAT Sultra, Aguslan saat mengecek kondisi Museum Sultra yang dicuri. Foto: Hasbir/Kendariinfo.

Hal senada diungkapkan Ketua Laskar Lembaga Adat Tolaki (LAT) Sultra, Aguslan. Dia berharap agar pelaku pencurian segera ditangkap.

“Saya berharap atas hilangnya benda pusaka sejarah ini, supaya pelakunya cepat ditangkap kemudian benda-benda yang dicuri segera dikembalikan,” ujar Ketua Laskar LAT Sultra, Aguslan.

Aguslan mengatakan, dirinya prihatin dengan kondisi sekitar museum yang menurutnya kurang terawat.

“Pihak pemprov jangan sekadar membangun gedung-gedung yang besar tapi juga dilakukan perawatan, seperti museum ini,” ungkapnya.

Di tempat yang sama, Ketua Komunitas Seni dan Budayano Tolaki (KSBT), Dedi Siswanto mempertanyakan perawatan museum yang menurutnya kurang baik.

“Kalau kita lihat kondisi di sekitar museum, pengelolaannya kurang terawat, baik itu perawatan di luar dan dalam gedung museum itu sendiri,” ujarnya.

Ia juga menyesalkan terkait kurangnya keamanan di sekitar museum baik dari penjagaan pihak terkait ataupun pemasangan kamera pengawas.

“Saya menyesalkan terkait terlambatnya pemasangan kamera pengawas atau CCTV di sekitar lokasi museum ini,” pungkas Ketua Komunitas Seni & Budayano Tolaki Sultra.

Penulis
Reporter
Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten