Penjelasan BMKG soal Penyebab Potensi Banjir Rob di Wilayah Pesisir Sultra
Kendari – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan penyebab potensi banjir rob di wilayah pesisir pantai di Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kepala Stasiun Meteorologi Sultra, Sugeng Widarko, mengungkapkan potensi terjadinya banjir rob di beberapa wilayah pesisir karena air pasang tinggi. Air pasang tinggi ini biasanya terjadi di bulan baru atau purnama.
“Karena pada posisi ini, bumi, bulan, dan matahari berada sejajar sehingga gaya gravitasinya menjadi bertambah,” ungkapnya saat dihubungi Kendariinfo, Sabtu (16/3/2024).
Selain itu, ketika posisi bulan dengan bumi berada pada jarak yang terdekat, sehingga akan memengaruhi tingginya air pasang. Fenomena ini berdampak pada peningkatan ketinggian pasang air laut maksimum yang berpotensi memicu banjir di wilayah pesisir.
“Saat bulan dan bumi itu pada jarak terdekat juga akan memengaruhi tingginya air laut pasang,” ujarnya.
Sugeng mengungkapkan kondisi seperti itu akan berlangsung selama 3 hingga 6 hari, kemudian tinggi air akan kembali seperti sedia kala.
Sementara, data dari BMKG menunjukkan adanya bibit siklon tropis berdampak signifikan terhadap peningkatan kecepatan angin. Kondisi ini akan berpengaruh pada tinggi gelombang di beberapa wilayah perairan.