Perum Damri Kendari Siapkan 24 Unit Bus Hadapi Lonjakan Arus Mudik di Sultra
Kendari – Perusahaan Umum (Perum) Damri Kota Kendari menyiapkan 24 unit bus untuk menghadapi lonjakan penumpang arus mudik yang diperkirakan mulai terjadi pada H-5 Idulfitri 1443 Hijriah (H) di Sulawesi Tenggara (Sultra). 24 armada tersebut akan melayani sembilan rute perintis dan satu trayek angkutan Antarkota Dalam Provinsi (AKDP).
Manajer Operasional Perum Damri Kendari, Dadang Rahmat mengatakan, pihaknya akan memberangkatkan 20 bus per hari dan setiap rute menggunakan dua armada. Sedangkan empat armada lainnya sebagai bus cadangan. Dia menyebut rute yang akan dilayani adalah Baubau – Kamaru, Baubau – Lapandewa, Baubau – Pajala, Kendari – Penanggo, Kendari – Abuki, Kendari – Toari, Kendari – Tondasi, Kendari – Ereke, Kendari – Amolengo – Baubau, dan Kendari – Mawasangka.
“H-10 dan H-7 itu kita sudah persiapkan. Soal armada kami siapkan 24 unit bus yang siap beroperasi. Sembilan trayek perintis ini menggunakan dua bus. Untuk satu trayek AKDP juga menggunakan dua bus. Sehingga dalam sehari ada 20 bus yang beroperasi. Selebihnya bus cadangan,” katanya, Rabu (27/4/2022).
Dadang menjelaskan, lonjakan penumpang sudah mulai terlihat pada penjualan tiket hingga 30 April 2022. Para pemudik memesan tiket jauh sebelum hari perjalanan. Bahkan seluruh rute Kendari – Mawasangka, Kendari – Tondasi, dan Kendari – Amolengo telah habis.
“Kalau untuk bus besar bisa membawa 50 – 60 penumpang sekaligus, sedangkan armada yang kecil bisa sampai 25 – 30 orang. Penumpang telah memesan tiket jauh sebelum perjalanan, akhirnya tiket untuk rute itu sudah sold out,” jelasnya.
Selain penambahan jumlah armada, persiapan kelayakan dan kesehatan bus juga menjadi wajib. Hal itu dilakukan untuk menjamin keselamatan, keamanan, dan kenyamanan perjalanan mudik. Di sisi lain, pemeriksaan kesehatan sebelum perjalanan telah disiapkan di Terminal Baruga dan posko kesehatan pelabuhan.
“Sopir yang bekerja di Perum Damri Kendari sebanyak 22 orang dengan syarat perjalanan yaitu tidak diperbolehkan bergadang dan minum alkohol. Kalau kita Damri tidak ada liburnya, mau hari apa pun tetap jalan, karena kita penyedia jasa. Soal prokes, kita tetap berkoordinasi dengan tenaga kesehatan Dinas Perhubungan, sebelum melakukan perjalanan, seluruh sopir dilakukan tes fisik, tes kesehatan. Untuk prokes terus menggunakan masker, prokes tetap dilaksanakan. Sebelum menyeberang kapal, penumpang juga diperiksa kesehatannya di pelabuhan,” pungkasnya.
