Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Education

Politeknik Bina Husada Kendari Syaratkan Vaksin untuk Kuliah Tatap Muka

Politeknik Bina Husada Kendari Syaratkan Vaksin untuk Kuliah Tatap Muka
Proses vaksinasi Covid-19 di Politeknik Bina Husada Kendari. Foto: Yusrin Ramadhan/Kendariinfo. (6/9/2021).

Kendari – Politeknik Bina Husada Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) akan mulai membuka proses perkuliahan tatap muka pada Senin, (13/9/2021). Tapi dengan syarat, seluruh mahasiswa memiliki sertifikat vaksin Covid-19.

Keputusan tersebut disampaikan langsung oleh Wakil Direktur 2 Politeknik Bina Husada Kendari, Sri Aprilianti.

“Ya, kita membuka kuliah tatap muka pada Senin pekan depan. Tapi sebelum itu kita sudah harus melaksanakan vaksinasi kepada mahasiswa termasuk dosen-dosen,” kata Sri saat ditemui Jurnalis Kendariinfo, Senin (6/9).

Wakil Direktur 2 Politeknik Bina Husada Kendari. Foto: Yusrin Ramadhan/Kendariinfo. (6/9/2021).
Wakil Direktur 2 Politeknik Bina Husada Kendari. Foto: Yusrin Ramadhan/Kendariinfo. (6/9/2021).

Politeknik Bina Husada Kendari menargetkan 80 persen mahasiswanya sudah menjalani vaksinasi Covid-19 hingga dapat dibuka kuliah tatap muka sesuai dengan program pemerintah.

“Total mahasiswa kami sebanyak 481 orang belum ditambah dengan calon mahasiswa baru. Targetnya 80 persen seluruh mahasiswa sudah harus vaksinasi. Kalau misalkan ada riwayat penyakit, kami memperketat prokesnya,” terangnya.

Sri mengungkapkan, dalam waktu dekat akan ada agenda Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB). Maka dia berharap, seluruh mahasiswa baru telah melaksanakan vaksinasi.

Selain itu, proses perkuliahan di Bina Husada juga akan dilaksanakan secara terbatas dengan sistem kombinasi antara daring dan luring.

Baca Juga:  Diduga Honor Belum Dibayar 7 Bulan, Kantor Satgas Sultra Disegel

“Kami akan ada agenda PKMB dan itu offline. Maka seluruh mahasiswa baru harus sudah harus vaksin, dan perkuliahan juga nanti akan kombinasi, pemberian teori dilakukan secara online. Sedangkan praktikum harus offline dengan tetap menerapkan prokes secara ketat,” pungkasnya.

Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten